BANGKALAN, iNews.id - Demonstrasi yang digelar oleh ratusan mahasiswa dari lima elemen organisasi di halaman Kantor DPRD Bangkalan, Jawa Timur diwarnai sejumlah insiden, Senin (1/9/2025). Salah satunya pengusiran Bupati Bangkalan, Lukman Hakim oleh demonstran.
Bupati Lukman datang secara tiba-tiba ke lokasi untuk menemui para mahasiswa. Kehadirannya justru ditolak karena dinilai tidak relevan dengan tujuan aksi.
“Kami menggelar aksi di DPRD dan kepada kepolisian, bukan kepada Pemkab Bangkalan. Kehadiran Bupati hanya pencitraan,” teriak salah satu demonstran.
Setelah sempat bertahan, Lukman akhirnya meninggalkan lokasi. Selain insiden tersebut, aksi juga sempat diwarnai dua kali kericuhan.
Pertama, saat mahasiswa memaksa masuk ke gedung DPRD dan diadang oleh aparat keamanan dari TNI dan Polri. Meski sempat berlangsung alot, massa akhirnya berhasil masuk ke halaman kantor.
Kericuhan kedua terjadi di antara kelompok mahasiswa. Pemicu konflik internal ini, munculnya dua tuntutan tambahan yang tidak disepakati sebelumnya.
Akibatnya, elemen mahasiswa dari HMI dan GMNI memilih keluar dari barisan dan melanjutkan aksi secara terpisah di depan Polres Bangkalan.
Sementara tiga kelompok lainnya tetap bertahan di halaman DPRD. Dalam aksinya, mahasiswa menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya pengusutan tuntas kasus tewasnya driver ojol, Affan Kurniawan dan mendesak pengesahan UU Perampasan Aset koruptor.
Meski sempat terjadi ketegangan, aparat keamanan mengapresiasi mahasiswa karena aksi tetap berlangsung damai dan tidak berujung anarkistis.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas dan keamanan lingkungan.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait