Namun, Ning Ita meminta agar pihaknya tidak berpuas hati terhadap hasil tersebut, mengingat zero stunting adalah program nasional yang harus dicapai di seluruh daerah di Indonesia.
"Kota Mojokerto ingin bercita-cita menjadi daerah yang bisa mendukung menyukseskan program nasional yaitu mewujudkan sdm yang berkualitas, demi cita-cita nasional indonesia emas 2045," ucap Ning Ita.
Senada dengan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Mojokerto, dr. Triastutik Sri Prastini, Sp.A yang mengatakan jika kebutuhan gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
"Terutama dalam 1000 hpk (hari pertama kehidupan). Mengingat masa tersebut adalah masa emas yang menentukan tumbuh kembang anak kedepannya secara signifikan," ujarnya.
Rembug Stunting ini menghadirkan narasumber dari tenaga ahli Pool Iney LGCB-ASR (Local Government Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction) Regional III Kemendagri, dengan narasumber pendamping Wakil Ketua 1 DPRD Kota Mojokerto Sony Basuki Rararjo, Agung Moeldjono S Kepala Bappedalitbang, dan dr. Triastuti Sri Prastini, Sp.A selaku Kepala DinkesP2KB.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait