Jembatan Besuk Kobokan diselimuti abu vulkanis akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat 5 Desember 2025. (Foto: Ist)

LUMAJANG, iNews.id - Banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali menerjang sejumlah jalur aliran lahar pada Jumat (5/12/2025). Peristiwa tersebut membuat jalur Lumajang-Malang melalui Jembatan Besuk Kobokan atau Geladak Perak terpaksa ditutup.

Penutupan dilakukan karena abu vulkanis dari letusan sekunder memenuhi area jembatan. Kondisi ini membuat jarak pandang Jembatan Besuk Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menurun drastis dan membahayakan pengendara yang melintas.

Petugas akhirnya menutup jalur tersebut demi keamanan pengguna jalan karena area tersebut diselimuti asap pekat bercampur abu vulkanis.

Seorang pengendara dilaporkan menabrak bahu jembatan akibat kaca mobilnya tertutup abu vulkanis. Gangguan pandangan ini menunjukkan betapa pekatnya material vulkanis yang terbawa letusan sekunder.

Warga di sekitar jembatan diminta tetap waspada terhadap aktivitas vulkanis yang masih dinamis.

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Is Nugroho, menjelaskan penyebab banjir lahar hujan Gunung Semeru adalah hujan deras di kawasan puncak gunung. Pos Pengamatan Gunung Api Semeru mencatat getaran banjir dengan amplitudo maksimal 35 milimeter.

“Berdasarkan informasi PVMBG terjadi banjir lahar hujan Gunung Semeru dengan amplitudo maksimal 35mm, cukup besar hingga menyebabkan letusan sekunder di sepanjang jalur aliran lahar,” ujarnya.

Letusan sekunder memicu semburan abu dan asap yang memperburuk kondisi di sekitar jembatan. BPBD meminta masyarakat tidak mendekati jalur aliran lahar karena potensi bahaya masih tinggi.

Is Nugroho menambahkan bahwa banjir lahar hujan Gunung Semeru berdampak pada pemukiman di sekitar aliran lahar.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network