Sementara itu, Nusron, Bonek asal Sidoarjo yang turut ikut salat gaib berharap, kejadian ini menjadi titik balik seluruh suporter di Indonesia bisa berdamai.
"Semoga setelah ini, jangan sampai ada korban lagi, jangan sampai ada gesekan lagi, jangan sampai ada ketegangan lagi di dunia sepakbola Indonesia. Kami Bonek menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya saudara kami di Malang," terangnya.
Usai salat gaib, para Bonek menggelar tahlilan. Tahlilan dipimpin langsung oleh Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf. Musyafak mendoakan tidak ada kericuhan-kericuhan lagi di sepakbola Indonesia.
"Kami sangat prihatin atas kejadian ini, dan berbelasungkawa atas nama PKB Surabaya dan Jatim juga. Jangan sampai terulang lagi, dan ini tidak boleh sepakbola jadi anarkis, bisa sampai meregang nyawa bahkan lebih dari 100. Kita prihatin, inna lillahi wa inna ilaihi rajiun," kata Musyafak.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait