Petugas SAR mengerahkan alat berat membersihkan reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Senin (6/10/2025). (Foto: BNPB)

SIDOARJO, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap kendala besar yang dihadapi tim SAR dalam proses pembersihan reruntuhan bangunan musala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sebab bangunan yang amruk masih terhubung dengan gedung yang masih berdiri di sebelahnya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, setelah sebagian besar material berhasil diangkat, tim mendapati struktur bangunan yang masih terhubung langsung dengan gedung lama Ponpes Al Khoziny di sisi selatan lokasi utama.

“Ada bagian reruntuhan bangunan yang terhubung dengan gedung lama di sebelahnya. Posisinya berada di selatan gedung utama yang telah roboh,” ujar Aam-sapaan akrabnya, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, situasi ini membuat tim SAR harus mengatur strategi baru dan melakukan penanganan khusus untuk mencegah dampak lanjutan.

“Kondisi bangunan lama tampak miring. Jika proses pemotongan material dilakukan tanpa perhitungan matang, dikhawatirkan bisa merusak atau bahkan memicu robohnya gedung di sebelahnya,” katanya.

Untuk memastikan langkah yang aman, BNPB menghadirkan konsultan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Tim ITS merekomendasikan agar dibuat penahan sementara pada struktur bangunan lama guna mencegah keruntuhan tambahan saat proses cutting atau pemotongan beton dilakukan.

“Hasil asesmen ahli menyatakan perlu dibuat penahan gedung lama agar proses pembersihan bisa dilanjutkan tanpa risiko tambahan,” ucapnya.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network