Selain pemetaan lokasi korban Ponpes Al Khoziny, BNPB juga memprioritaskan pendampingan psikososial bagi keluarga korban. Sejak hari pertama, komunikasi intensif dilakukan agar keluarga mendapat informasi terkini terkait proses pencarian.
“Sejak hari pertama sudah diberikan pengertian, setiap langkah berikutnya selalu dikomunikasikan dengan masyarakat atau ahli waris keluarga korban,” ucapnya.
Sementara itu, proses identifikasi korban terus berjalan dengan dukungan data antemortem dan uji DNA. Hingga kini, sudah ada 57 sampel DNA yang dikirim ke Pusdokkes Polri, Jakarta.
Upaya pemetaan lokasi korban Ponpes Al Khoziny diharapkan mempercepat evakuasi dan memberi kepastian bagi keluarga yang masih menunggu kabar.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait