MALANG, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meminta sekolah disiplin menerapkan protokol kesehatan selama Pembelajaran Tatap Muka (BMT). Bila tidak, maka sekolah akan kembali ditutup.
Ancaman itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji saat meninjau sekolah tatap muka di empat sekolah, Senin (19/4/2021). Sutiaji mengatakan, protokol kesehatan menjadi syarat wajib yang harus dipatuhi sekolah melakukan pembelajaran tatap muka.
"Kalau tidak melakukan protokol kesehatan ya tidak boleh buka. Karena ini nyawa manusia, bukan hanya kualitas pendidikan, dan efektivitas pembelajaran. Tapi ini kaitannya dengan nyawa, dan nyawa orang lain," katanya.
Dirinya menambahkan, bila ada siswa yang terdeteksi bersuhu tubuh tinggi pun pihak sekolah harus segera dimasukkan ke ruang isolasi bila pengantarnya telah kembali. Di sisi lain pihak sekolah juga diminta berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk menanganinya.
"Jika thermo (pengukur suhu tubuh) melebihi, maka bisa di ruang isolasi kalau pengantar atau orang tuanya sudah meninggalkan tempat. Di sini langsung berhubungan dengan puskesmas untuk menangani. Jadi jangan sampai ada yang terpapar, tapi tidak menutup kemungkinan, jika ada yang terpapar langsung berhubungan dengan puskesmas," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Suwarjana mengatakan, mayoritas siswa di Kota Malang telah menginginkan adanya pembelajaran tatap muka. Namun pihaknya masih selektif untuk mengizinkan sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka tersebut.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait