Di bengkel sederhana yang terletak di halaman rumah mereka, kedua kakak adik ini masih mempertahankan metode tradisional dalam pembuatan pisau dan parang. Besi dipanaskan dalam bara api hingga lunak, lalu ditempa dengan palu besar hingga terbentuk sesuai keinginan.
Harga pisau dan parang yang dijual pun beragam, mulai dari Rp200.000 hingga Rp350.000 per unit, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya. Kenaikan pesanan ini turut berdampak pada peningkatan omzet usaha mereka, dari yang biasanya berkisar Rp5 juta per bulan, kini bisa mencapai Rp8 hingga Rp10 juta per bulan.
Momen Idul Adha tidak hanya menjadi waktu berbagi bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi peluang bagi para perajin pande besi seperti Gufron dan Arifin untuk meningkatkan penghasilan mereka.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait