Ketua Umum Perempuan Golkar Bersatu Yanti Airlangga Hartarto saat berinteraksi dengan salah satu anak korban Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada)

Menurutnya, tak semua korban tragedi Kanjuruhan dimasukkan ke dalam kategori penerima beasiswa pendidikan.

"Ada kriteria tertentu yang memang harus kami penuhi, agar mereka layak mendapatkan bantuan tersebut. Kita tidak hanya bantuan itu, tapi juga kemudian parenting, pengasuhan bagi orang tua, atau keluarga yang mengasuh 38 anak itu, itu akan kita kuatkan. Agar kemudian bantuan tersebut benar-benar bermanfaat bagi mereka dan ketika ada persoalan terkait pengasuhan bisa dilakukan," ucapnya.

Dia mengatakan, pemberian beasiswa difokuskan kepada anak-anak yang tinggal dan berdomisili di Malang Raya. Sebab proses pendataan baru dilakukan terhadap anak korban Tragedi Kanjuruhan yang berada di Malang Raya.

"Kalau seluruhnya kita belum punya data, karena ada yang di luar Malang. Belum kita asesmen. Sebenarnya fokus kita ke Malang Kota dan kita masuk ke beberapa anak di Kabupaten. Kita belum tahu secara keseluruhan," kata Anwar.

Anak penyintas Tragedi Kanjuruhan menerima beasiswa pendidikan dari LPA Jatim bekerja sama dengan Perempuan Golkar Bersatu (PGB). Beasiswa pendidikan senilai total Rp380 juta diberikan kepada 38 anak korban Tragedi Kanjuruhan sekaligus memperingati Hari Anak Sedunia setiap 20 November. 

Dana itu meliputi bantuan pendidikan yang diberikan sebulan sekali selama tiga tahun dengan total Rp10 juta per anak. Bantuan akan didistribusikan senilai Rp250.000 per bulan bekerja sama dengan Bank BRI.


Editor : Rizky Agustian

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network