Karenanya, kini Tamsi dan petani porang di desanya memilih benih porang varietas Madiun 1. Meski sedikit lebih mahal namun bisa tumbuh dengan hasil memuaskan.
Menurut Tamsi, benih porang varietas Madiun 1 secara fisik kuat dan padat, sehingga tidak mudah pecah. Selain itu kadar air juga sedikit dan yang terpenting alami, sehingga siap tanam.
"Sekarang kami pilih benih bersertifikasi. Lebih mahal gak masalah, yang penting hasilnya bagus. Karena kami pernah menanam benih katak yang belinya sembarangan dari teman. Dari 9 kg benih katak atau bubil itu tidak ada yang bisa tumbuh," katanya.
Ketua Yayasan Masyarakat Porang Indonesia (YMPI) JUmanto mengaku benih porang varietas Madiun 1 banyak dipesan petani porang luar daerah. Terlebih pasca kunjungan Presiden Jokowi 19 Agustus lalu saat meresmikan Pabrik pengolahan Porang di desa Kuwu Kecamatan Pilangkenceng, Madiun.
"Ini yang telepon dan sudah serta akan berkunjung dari luar daerah cukup banyak. Terlebih pasca kunjungan Pak Presiden 19 Agustus lalu. Banyak yang tanya Benih Madiun 1 produksi Peporindo," kata Jumanto.
Direktur PT Repindo Mustofa mengatakan, pesanan benih porang varietas Madiun 1 cukup tinggi. Dia mencontohkan pesanan benih porang para petani dari 3 desa di Kabupaten Trenggalek mencapai 21 ton. Jumlah ini belum termasuk pesanan dari daerah lain.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait