Menurut Kasatlantas, setelah dilakukan pemeriksaan dan penelitian, diketahui surat tersebut hasil scan komputer.
EN, lanjut Yoan, juga mengakui bahwa dirinyalah yang membuat dan mengedit hasil rapid test milik temannya yang dikirim bentuk word melalui pesan singkat.
"Salah satu dari penumpang mobil minibus ini mengaku kalau dia memalsukan surat rapid tes antigen palsu setelah browsing dari internet," kata Yoan.
Dia menambahkan, tujuan membuat surat rapid test antigent palsu tersebut untuk mengelabuhi dan ditunjukkan kepada petugas sehingga lolos ketika ada pemeriksaan di jalan.
"Karena diketahui membawa surat palsu, petugas gabungan pun melakukan rapid tes antigen kepada anggota keluarga tersebut," kata Yoan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait