GRESIK, iNews.id - Banjir bandang menerjang empat desa di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut, banjir tersebut berkaitan antara sistem irigasi secara regional, sehingga perlu penanganan bersama.
Karena itu, Khofifah meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) untuk segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan BBWS Bengawan Solo.
“Ada dua tanggul yang jebol karena intensitas air hujan melebihi kapasitas. Harus dicek ulang dari kapasitas tanggulnya, kualitas dan kekokohan tanggulnya, serta penampungannya. Harus ada asesmen baru supaya lebih komprehensif,” katanya saat meninjau banjir di Perumahan De Naila, Desa Mojosarirejo, Rabu (22/2/2023).
Tanggul tersebut jebol akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gresik pada Selasa (21/2/2023) sekitar pukul 18.30 WIB. Hujan tersebut menyebabkan sungai Mojosarirejo menuju Sungai Avur meningkat hingga menggenangi Kecamatan Driyorejo.
Sampai pukul 23.40 WIB, tercatat empat desa di Kecamatan Driyorejo terendam banjir. Keempat desa tersebut yakni Desa Sumput, Desa Mojosarirejo, Desa Karanggandong dan Desa Driyorejo.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait