Kondisi kawasan Bulukerto Kota pascabanjir bandang akibat lahan hutan kritis dan beralih fungsi. (ilustrasi).

SURABAYA, iNews.id - Sebagian besar lahan di hulu kawasan Sumber Brantas, Kota Batu, kritis. Area dengan tegakan pohon hanya tersisa di lereng-lereng terjal di punggung bukit. Selebihnya banyak digunakan sebagai lahan pertanian dan pemukiman. 

Fakta tersebut ditemukan Perum Jasa Tirta I (PJT I) dari hasil penelusuran dan pemotretan alur sungai Brantas hingga ke bagian hulu untuk mengetahui penyebab banjir bandang di Batu pada Kamis (4/11/2021) lalu. Penelusuran dilakukan secara langsung dengan menggunakan teknologi droning selama 4 hari.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant mengatakan, tutupan lahan yang kritis ini menjadi pemicu tingginya laju erosi di hulu. Dari hasil foto udara yang kami peroleh, banyak terlihat longsoran baru pada lereng-lereng Arjuna. 

"Longsoran ini akan masuk ke alur-alur alami dan membentuk tumpukan yang membendung alur tersebut," katanya, Sabtu (13/11/2021).  

Selain menggunakan drone, PJT I juga melakukan penelusuran secara manual. Petugas dari PJT I naik hingga masuk ke lereng Pusung Lading, Gelagah Wangi, dan Alas Bengking. Di situ ditemukan bekas-bekas bendung alami yang telah jebol terbawa aliran air pada saat hujan turun. 

"Kondisi ini yang mengakibatkan tingginya debris flow pada kejadian banjir bandang 4 November lalu," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network