Momen saat Gubernur DKI Anis Baswedan bersama Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar di Malang, Jumat (12/11/2021). (Foto: Okezone/Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua PWNU Jawa Timur (Jatim) KH marzuki Mustamar di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Malang, Jumat (12/11/2021). Tidak diketahui agenda pertemuan singkat tersebut, namun, keduanya berdalih hanya silaturahmi biasa. 

Pantauan di lapangan, Anies beberapa kali terlihat berinteraksi intens Kiai Marzuki. Bahkan ada momen Anies dan KH Marzuki Mustamar masuk ke ruangan entah apa yang dibicarakan. 

Anies mengatakan, pertemuannya dengan Ketua PWNU Jatim hanya sebatas silaturahmi biasa dan sama sekali tidak membicarakan urusan politik. Anies menyebut, bila kunjungannya ke kediaman KH Marzuki sebagai balasan atas kunjungan Marzuki saat ke Jakarta beberapa waktu lalu.

"Siang nanti ada seminar di Surabaya. Jadi sambil jalan seminar sudah diniatkan (ketemu).  Pak kyai waktu datang ke Jakarta ada pertemuan lalu kami sama-sama janjian. Suatu saat saya tak mampir kalau pas lagi ke Surabaya. Jadi kemudian niatan untuk silaturahminya ditunaikan hari ini," katanya. 

Anies menegaskan, bila tujuannya bertemu KH Marzuki Mustamar, tak lebih dari sekadar silaturahmi biasa. Apalagi, Anies memang ada agenda di Surabaya. 

"Kami silaturahmi saja gitu, mendoakan semuanya lancar sampai ke Surabaya sehat terus. Ya karena kebetulan ada diskusi di Surabaya, maka undangan ke sana sama-sama ke Surabaya habis jumatan ini," tuturnya.

Saat ditanyakan, apakah ada agenda silaturahmi berkaitan meminta restu maju Calon Presiden (Capres) 2024, Anies hanya berkelakar dirinya sibuk mengurus Jakarta. "Saya lagi ngurusin jakarta. Sekarang ngurusi Jakarta," kata Anies kembali.

Hal sama juga disampaikan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dia mengaku pertemuannya dengan Anies tak lebih dari membalas pertemuannya di Jakarta beberapa waktu lalu. Dia juga menerima kabar kedatangan Gubernur DKI Jakarta ke kediamannya ini secara tiba-tiba, saat tengah kekuar.

"Saya dari keliling (keluar) datang ada ini memberitahukan pak Anies mau ke sini. Jadi tahunya ya ndadak," ucapnya. 

Pengasuh Ponpes Sabilurrasyad Malang ini memaparkan, bahwa perbincangannya dengan Anies hanya sekadar bertukar pikiran mengenai keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia menegaskan tak ada agenda lain selain silaturahmi dan berdiskusi biasa. Tak ada muatan politis.

Marzuki juga menerangkan, dia dan Anies juga mendoakan persatuan dan keselamatan bangsa Indonesia. Maka ia dan Anies memasuki sebuah ruangan untuk melakukan hal itu. Tetapi Marzuki mengaku tak ada agenda mengenai pembicaraan politik, apalagi Capres 2024.

"Kami tadi sudah tukar pikiran panjang, NKRI number one, most important. Apa pun jangan dikedepankan mengalahkan NKRI, termasuk kami khutbah persatuan dulu. Ketika NKRI bersatu, ditambah beliau sarannya bersatu harus adil, nggak mungkin timpang, dipaksa bersatu, kalau negeri ini sudah baik bersatu, baldatun toyyibatun ghofur, siapa pun yang mimpin gampang," katanya. 

Marzuki juga menyampaikan, bahwa persatuan antar warga menjadi yang utama, dibandingkan dengan harus mencari siapa yang paling layak untuk memimpin negara Indonesia ke depan.

"Sehebat apa pun seorang pemimpin, kalau rakyatnya nggak beres, bangsa nggak beres susah. Maka yang paling penting nggak bicara siapa pemimpinnya, tapi bagaimana terus merajut persatuan, menyamakan ide, menyamakan pikiran, menyamakan visi misi, menyamakan program untuk NKRI," katanya.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network