Anak Terluka setelah Bom Meledak, Pelaku Sibuk Simpan Kardus ke Kamar

PASURUAN, iNews.id – Warga yang berusaha memberikan pertolongan terhadap terduga pelaku peledakan bom, Abdullah alias Anwardi (43) saat terjadi ledakan, ternyata tidak dipedulikan. Terduga pelaku malah sibuk memasukkan kardus ke kamar rumah kontrakannnya di Jalan Pepaya RT 1/1, Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7/2018).

Menurut warga Jalan Pepaya RT 2 RW 1 Kelurahan Pigar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Yanto (46), yang sempat masuk ke rumah terduga pelaku menyaksikan pelaku dan istrinya tidak menghiraukan anaknya yang sedang menangis di kamar dan terluka. Abdullah alias Anwardi justru sibuk memasukkan kardus ke kamarnya.

Warga yang ingin menolong anak berinisial U, yang masih berusia enam tahun, menjadi takut dan khawatir masih ada bom rakitan di dalam. Apalagi, warga menghirup aroma mesiu yang sangat kuat dari rumah.

“Kami datang memberi pertolongan, tetapi dia (terduga pelaku) diam saja dan memilih sibuk memasukkan kardus ke dalam rumah,” ungkap Yanto.

Bersamaan dengan itu, kembali terdengar suara ledakan yang kedua. Warga yang berusaha memberikan pertolongan akhirnya ketakutan dan lari menyelamatkan diri keluar rumah. “Saya sempat menghadang pelaku saat keluar rumah, tetapi pelaku membawa tas ransel yang diduga berisi bom. Akhirnya saya memilih mundur,” ujar Yanto.

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin sebelumnya mengungkapkan, polisi masih terus memburu terduga pelaku Abdullah alias Anwardi, yang melarikan diri sesaat setelah terjadi ledakan di rumah kontrakannya Jalan Pepaya RT 1/1, Pogar, Bangil, Pasuruan Kamis (5/7/2018).

Anwardi kabur ke Jalan Raya Bangil-Surabaya. Ketika keluar rumah, pelaku sempat menyerang Kapolsek Bangil Kompol M Iskhak dan warga yang berkerumun di dekat rumahnya. ”Setelah itu kabur mengendarai sepeda motor sambil membawa tas ransel warna hitam,” kata Machfud di Bangil.

Saat ini, istri Anwardi sedang diperiksa penyidik. Anak pelaku yang terluka dirawat di RSUD Bangil. Polisi juga mendalami kemungkinan pelaku sebagai bagian dari jaringan teroris.

Editor : Maria Christina

Baca Artikel Lainnya di Sini