8 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Malang, Nomor 3 Sadis (foto: iNews/Avirista)

6 Jeratan utang jadi motif utama pelaku

Pelaku melakukan aksi pembunuhan ke Apris Fajar karena terjerat utang jutaan rupiah. Akibat gelap mata, keduanya lantas mencari jalan pintas dengan mencari sasaran taksi online.

"Kedua pelaku tidak mempunyai pekerjaan tetap, di luar itu kedua pelaku memiliki pola hidup yang tidak sesuai dengan pemasukan. Dengan tidak sesuai pemasukan, keduanya memiliki beberapa utang," ucap Wakapolres Malang Kompol Wisnu S. Kuncoro ketika memimpin rilis di Mapolres Malang, pada Kamis sore (8/6/2023).

Informasi dari Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro kedua pelaku memiliki utang hingga Rp45 juta. Maka jalan pintas dengan mengambil mobil Apris jadi pilihan.

"Yang jelas keduanya memiliki utang, sama-sama memiliki utang. Keduanya bersama-sama merencanakan kejadian ini secara bersama-sama, Karena lama bergabung bersama tiga bulan, terlilit utang tidak ada biaya, akhirnya mereka ingin merencanakan mengambil mobil dengan cara seperti itu," jelas Wahyu Rizki.

Apalagi latarbelakang tersangka Exca Candra Dwipa merupakan mantan pegawai sebuah bank perkreditan di Malang. Tetapi akhirnya Exca diberhentikan dari tempatnya bekerja, sehingga sampai mengenal Ahwan Nuron dan sama-sama menjadi pengamen.

"Yang Ahwan ini pengamen, yang Exca karyawan tapi diberhentikan. Kemudian setelah Exca dipecat dari kerjaannya, dia ikut gabung ngamen. Yang jelas keduanya memiliki utang, sama-sama memiliki utang," ucap Wahyu Rizki.

5. Pelaku merencanakan aksinya sejak lama 

Wakapolres Malang Kompol Wisnu S. Kuncoro menyatakan, pelaku sengaja mengincar pengemudi taksi online yang dipesannya. Pelaku menyasar targetnya secara acak dari aplikasi.

"Sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, untuk korban ini terindikasi terpilih secara random melalui aplikasi," kata Wisnu S. Kuncoro.

Bahkan untuk menyiapkan aksinya, keduanya telah merencanakan sejak Kamis 1 Juni 2023. Pelaku Exca lantas membeli sebuah nomor handphone baru dan mendaftarkan akun aplikasi online, tetapi tidak seusai identitasnya.

"Yang bersangkutan menggunakan akun yang tidak sesuai KTP yang mereka miliki, memesan atas nama Wawan Fauziah menggunakan handphone Vivo," tuturnya.

Akun itulah yang akhirnya memesan taksi online pada Sabtu sore dari Desa Dilem menuju Pantai Balekambang. 

"Sudah berencana dari awal membunuh, mereka ingin mencari kendaraan dengan cara membunuh," kata Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki.

4. Pelaku buang jasad korban di Piket Nol

Usai berhasil membunuh korban, Exca kemudian mengambil kemudi mobil milik Apris. Selanjutnya keduanya menuju Pantai Balekambang untuk berencana membuang jasad Apris.

Tetapi karena di sana masih banyak aktivitas orang. Keduanya mengurungkan niatnya dan langsung menuju wilayah Piket Nol di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Di sinilah keduanya membuang jasad Apris ke sebuah jurang sedalam 25 meter.

"Awalnya ingin membuang korban di Pantai Balekambang, tapi saat sampai di Pantai Balekambang, ini tidak memungkinkan karena di sana masih banyak orang, dari pantai akhirnya dilarikan ke Lumajang ke Piket Nol," ucap Wahyu Rizki.

Jasad Apris akhirnya dievakuasi oleh tim BPBD Kabupaten Lumajang pada Rabu siang (7/6/2023) dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.


Editor : Nani Suherni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network