Polisi menangkap pelaku pembunuhan mayat dalam koper yang diketahui mahasiswi Ubaya. (Foto: Antara)

SURABAYA, iNews.id – Sejumlah fakta terungkap dalam kasus pembunuhan sadistis mahasiswi Universitas Ubaya, Angeline Nathania (21) oleh guru les musik

Pelaku tega membunuh korban dengan cara mencekiknya lalu mayatnya dimasukkan ke koper. Mayat korban lalu dibuang ke jurang di kawasan Bukit Gajah Mungkur, Pacet, Kabupaten Mojokerto. 

Polisi kemudian menangkap pelaku yakni Rachmad Bagus Apriatna, guru les music korban tidak lama setelah penemuan mayat korban. Dari penangkapan tersangka, polisi menemukan sejumlah fakta mencengangkan.

7 Fakta Pembunuhan Mahasiswi Ubaya

1. Korban Dilaporkan Hilang usai Pamit Kuliah

Sebelum ditemukan tewas membusuk, Angeline Nathania (21) seorang mahasiswi Ubaya Surabaya dilaporkan hilang usai berpamitan kuliah dari tempat tinggalnya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, sejak Rabu (3/5/2023) pukul 15.00 WIB. Saat dilaporkan hilang, AN membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu nopol L 1893 FY. 

2. Mayat Korban Ditemukan Dalam Koper di Jurang Gajah Mungkur

Mayat perempuan dalam koper ditemukan di jurang Gajah Mungkur, Pacet Mojokerto. Hasil identifikasi sementara, korban diduga mahasiswi asal kampus di Surabaya, Angelia Natania (AN). 

Mahasiswi tersebut dilaporkan hilang sejak sebulan lalu dan belum ditemukan. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, pihaknya telah menerima dua laporan. Yakni laporan kehilangan atas nama AN pada 5 Mei 2023, dan penemuan mayat di Pacet pada Rabu (7/6/2023).

TKP penemuan mayat perempuan dalam koper di jurang Blok Gajah Mungkur Tahura R Suryo, Pacet, Rabu (7/6/2023). (Sholahudin).

3. Korban Dibunuh Guru Les Musik

Korban dibunuh dengan cara dicekik. Untuk menghilangkan jejak, pelaku yang merupakan guru les musik korban lantas membungkus mayat korban dengan plastik dan memasukkannya ke dalam koper dan dibuang ke jurang Gajah Mungkur, Mojokerto. 

4. Motif Sakit Hati

Hasil penyelidikan polisi, pelaku Rachmad Bagus Apriatna tega menghabisi korban karena sakit hati serta ingin menguasai harta korban berupa mobol Mitsubishi Xpander dan handphone. 

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, sebelum aksi pembunuhan, pelaku sempat membawa kabur mobil korban dan dijual. Hasil penjualan mobil tersebut untuk keperluan usaha pelaku. 

Kondisi tersebut membuat korban marah kepada pelaku hingga terjadi cekcok. "Saat itulah pelaku mengaku tersinggung dengan perkataan korban hingga nekat membunuhnya," katanya.

Tersangka Rahmad juga ingin menguasai harta korban. Ini diketahui lantaran R membawa lari mobil korban.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network