Polisi melakukan olah TKP ibu bunuh anak kandung di Malang. (Avirista Midaada).

5. Suami korban tak ada di rumah 

Penuturan sejumlah warga sekitar, saat ditemukan meninggal dunia ibu dan anak ini memang tengah tinggal berdua. Tetangga korban Joko Harupan menyampaikan suami Mujiati sekaligus ayah dari APF ini tengah berada kampung halamannya di Probolinggo.

"Suaminya pulang ke Probolinggo, kemarin seminggu lalu anaknya sempat dibawa, tapi dibawa pulang oleh ibunya lagi sebelum akhirnya ditemukan meninggal," kata Joko.

Hal ini dibenarkan oleh Ahmad Toyyib Fadillah, ketua RT setempat yang menuturkan bila ia terakhir kali melihat sang suami Mujiati seminggu lalu. Setelah itu ia tak mengetahui bila ada permasalahan di keluarga kecil yang telah tinggal menyewa rumah selama tiga tahun di lingkungannya.

"Suaminya ini kerja di bengkel di Tlogomas, suaminya sepekan di Probolinggo. Kalau korban Mujiati ini aslinya Ngantang, Kabupaten Malang, di sini ngontrak sudah tiga tahunan. Tapi selama tiga tahun di sini sama warga tetangga juga baik-baik hubungannya," jelasnya.

4. Dugaan jerat utang di rentenir 

Dugaan adanya jerat utang yang mengakibatkan Mujiati gelap mati menghabisi nyawa anaknya dan bunuh diri menyeruak ke permukaan. Pasalnya beberapa tetangga mengakui Mujiati beberapa kali didatangi penagih utang ke rumahnya.

"Biasanya ditagih utang di rumah, dibentak-bentak saya pernah dengar. Waktu nagih suaminya nggak ada di rumah," kata Joko Harupan, tetangganya yang tinggal di RT 7.

Hal ini dikuatkan oleh ketua RT setempat yang mengaku juga sempat bertemu salah satu penagih utang ke Mujiati. Saat itu Mujiati ditagih utangnya di pos kamling yang berjarak 50 meter dari rumahnya.

"Bank titil itu nagih sambil marah-marah, dulu nagihnya pernah di pos nyari Bu Mujiati. Saya tegur baik-baik, saya minta kalau nagih ke rumah saja, dengan baik-baik saja, itu saja sudah tidak enak tindakannya," tuturnya.

Toyyib mengatakan melihat aktivitas penagihan utang itu sepekan sebelum ia ditemukan meninggal atau tepatnya pada Jumat pekan lalu (14/7/2023).

"Saya tahu sendiri hari Jumat yang lalu dua orang di sini. Kalau nggak dikasih ditunggu sampai malam," katanya.

Menariknya, saat Mujiati dan anaknya ditemukan tewas di rumahnya di kondisi ramai penuh warga dan polisi datanglah dua kali penagih utang, pada Jumat pagi (21/7/2023). Pertamanya ada dua perempuan yang datang menanyakan utang dari Mujiati ke salah satu warga.

Tak berselang lama, ada laki-laki yang berusaha menagih utang kembali yang akhirnya diamankan warga dibantu kepolisian. Pria ini lantas diberikan penjelasan hingga akhirnya diminta meninggalkan lokasi.


Editor : Nani Suherni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network