MOJOKERTO, iNews.id – Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan siswi SMP di Mojokerto berinisial AE (13) yang mayatnya dimasukkan dalam karung lalu dibuang di bawah jembatan.
Sebelum ditemukan dalam kondisi sudah jadi mayat dalam karung, korban dilaporkan hilang oleh keluarganya satu bulan lalu tepatnya 15 Mei 2023 setelah pamit ke pasar malam di Lapangan Kemlagi.
Saat itu, korban sempat berkomunikasi dengan sang ibu sekitar 15 menit setelah keluar rumah. Saat itu, sang ibu mengirimkan pesan WA menanyakan keberadaanya. Korban sempat membalas dan mengaku pergi ke pasar malam bersama teman dekatnya, Danil.
Sekitar 15 menit kemudian, korban kembali dihubungi oleh ibunya karena ada tugas dari gurunya. Namun, pesan itu tidak terbaca. Sang ibu juga mulai panik karena ponsel korban tidak bisa dihubungi.
Korban yang mendadak hilang dan tidak pulang hingga keesokan harinya membuat keluarga panik. Karena khawatir terjadi sesuatu, keluarga pun melapor ke Polsek Kemlagi.
Laporan tersebut ditindaklanjuti polisi. Hasilnya, gerak cepat polisi akhirnya menemukan jasad korban dan menangkap kedua pelaku yang salah satunya ternyata mantan pacar sekaligus teman sekelas korban.
iNews.id telah merangkum fakta baru kasus pembunuhan siswi SMP di Mojokerto dalam karung. Berikut rinciannya:
Pelaku 2 Kali Setubuhi Mayat Korban
Salah satu pelaku, yakni AD (19) sempat menyetubuhi mayat korban setelah membunuhnya dengan mencekik leher sebelum membuang mayatnya di bawah jembatan.
Kapolresta Mojokerto, AKBP Wiwit Adi Satria mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, pelaku AD memerkosa mayat korban sebanyak dua kali.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku AD bersama AB lantas memasukkan korban ke dalam karung dan membuangnya ke bawah jembatan rel kereta api di kawasan Sooko.
Wiwit menjelaskan, peristiwa pembunuhan dan persetubuhan terhadap mayat korban dilakukan di belakang rumah pelaku AD. Jaraknya sekitar 100 meter di tempat sepi.
“Hasil pemeriksaan, kami dapati pelaku dewasa (AD) melakukan persebutuhan sampai dua kali ke korban. Jadi, korban disetubuhi dalam keadaan sudah meninggal,” katanya di Mapolresta Mojokerto, Selasa (13/6/2023).
Motif Pelaku Sakit Hati Ditagih Iuran Kelas
Wiwit mengatakan, motif pembunuhan itu karena pelaku AB (14) yang merupakan mantan pacar dan teman sekelas korban sakit hati ditagih iuran bulanan. Tersangka AB ini menunggak iuran selama dua bulan sebesar Rp40.000.
Pelaku AB kemudian merencanakan membunuh korban setelah mengajak bertemu di pasar malam. Pelaku kemudian menghabisi korban di rumah belakang berjarak 100 meter di Desa Kemlagi dengan cara dicekik.
“Pelaku dendam kepada korban yang merupakan bendahara kelas. Pelaku ini tidak terima dibangunkan di kelas karena urunan kelas selama dua bulan belum dibayar,” ungkap Kapolresta.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait