Arie mengatakan, para korban mengalami kondisi luka bermacam-macam. Ada yang mengalami trauma di kepala, ada yang mengalami cedera di paru-paru, dan ada cedera yang di otak.
"Secara medis bermacam-macam, secara umum ada trauma, agak berbeda gejalanya. Ada yang injury di paru-paru karena trauma di paru-paru, ada yang memang injury di otak, karena trauma di kepala, sehingga menyebabkan luka di otak," jelasnya.
Sementara itu, hingga hari jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan sebanyak 132 orang. Bertambah satu orang yang terkonfirmasi meninggal dunia atas nama Helen Prisela (20) warga Dusun Banjar Patoman, Desa Amandanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait