2. Terminal Bungurasih
Terminal Purabaya Bungurasih merupakan terminal terbesar di Indonesia. Bahkan, konon juga disebut sebagai termibak tersibuk di Asia Tenggara. Saking sibuknya, dalam 24 jam, terminal ini bisa melayani hingga 28.000 penumpang berbagai tujuan.
Teminal ini beroperasi 24 jam dengan rute cukup banyak, mulai antarkota dalam provinsi hingga antarkota antarprovinsi. Beberapa moda bus perkotaan yang beroperasi dari terminal ini antara lain bus kota reguler, bus bandara, Suroboyo Bus, Trans Jatim dan Trans Semanggi Suroboyo (TBA).
Sedangkan moda bus antarkota dengan berbagai tingkatan kelas layanan menghubungkan Surabaya dengan daerah kota atau kabupaten di Pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara hingga Sumatera.
Menariknya, meski menjadi terminal ini milik Kota Surabaya, secara geografis, terminal Purabaya berada di wilayah Bungurasih, Kabupateb Sidoarjo. Hal ini juga telah tertuang dalam perjanjian kerja sama dua daerah dengan konsep bagi hasi.
3. Lontong Balap
Fakta menarik Surabaya berikutnya yakni kuliner lontong balap. Makanan khas Kota Surabaya sangat legendaris dan banyak dijumpai di hampir pusat keramaian kota.
Sebutan lontong balap sendiri tak lepas dari sisi historis kuliner ini. Dahulu, orang yang berjualan lontong balap biasanya menggunakan gentong dan dijajakan berkeliling dengan cara dipikul.
Agar tidak ketinggalan, para pedagang lontong ini biasanya berjalan dengan setengah berlari, sehingga terlihat seperti balapan. Sejak saat itulah muncul istilah lontong balap.
Bagi yang belum tahu, lontong balap merupakan makanan berbahan lontong yang dicampur dengan tauge atau kecambah, irisan tahu goreng dan lentho berbahan kacag. Semua bahan itu disiram dengan kuah panas yang dipadu dengan petes dan kecap.
Sebagai pelengkap, ditambahkan taburan bawang goreng di atasnya. Tak hanya itu, lontong balap juga biasa dimakan dengan sate kerang.
Kuliner khas Surabaya ini digemari banyak orang. Salah satu kedai lontong balap bahkan menjadi langganan para artis ibu kota, seperti Ahmad Dhani, Ari Lasso, Maia Estianti hingga gitaris Padi, Piyu. Kedai itu yakni, lontong balap pak gendut di Jalan Embong Malang.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait