Kombes Khusnan menjelaskan, hingga kini 33 jenazah korban Ponpes Al Khoziny belum berhasil diidentifikasi. Dari jumlah itu, 14 sampel DNA telah dikirim ke Pusdokkes Polri di Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan dan pencocokan genetik dengan keluarga korban.
“Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 34 korban (5 di Sidoarjo dan 29 di RS Bhayangkara) dari 67 kantong jenazah yang diterima. Saat ini proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman dari ante mortem dan juga post mortem,” katanya.
Selain proses identifikasi korban, Polda Jatim juga tengah melakukan penyelidikan terhadap penyebab ambruknya bangunan di kompleks Ponpes Al Khoziny. Pemeriksaan struktur bangunan dan pengambilan sampel beton dilakukan untuk mendukung proses hukum yang sedang berjalan. Polda Jatim menyatakan penegakan hukum akan dilakukan setelah seluruh korban berhasil diidentifikasi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait