SURABAYA, iNews.id - Sebanyak 33 jenazah masih belum teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Proses identifikasi korban tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus dilakukan hingga Rabu (8/10/2025).
Sementara itu, 34 jenazah lainnya telah berhasil diidentifikasi dari total 67 kantong jenazah yang diterima tim gabungan. Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya dan posko DVI di Sidoarjo.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Mohammad Khusnan Marzuki, mengatakan tim DVI berhasil mengidentifikasi 17 jenazah tambahan pada Selasa (7/10/2025). Dari hasil pemeriksaan, seluruhnya cocok dengan data ante mortem yang dikumpulkan dari keluarga korban.
“Pada Selasa, 7 Oktober 2025, tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah yang terdiri atas 17 jenazah dan 1 body part. 18 kantong jenazah cocok atau match dengan 17 nomor ante mortem,” ujar Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya, Rabu (8/10/2025).
Dari total 17 jenazah yang baru teridentifikasi, 13 korban dikenali melalui pemeriksaan DNA dan medis. Kemudian dua korban melalui medis dan properti, satu korban melalui sidik jari dan medis serta satu lainnya menggunakan pencocokan gigi dan medis.
Proses ini dilakukan dengan standar ilmiah dan forensik yang ketat, menggabungkan hasil pemeriksaan fisik dengan data ante mortem yang diberikan keluarga korban.
Kombes Khusnan menjelaskan, hingga kini 33 jenazah korban Ponpes Al Khoziny belum berhasil diidentifikasi. Dari jumlah itu, 14 sampel DNA telah dikirim ke Pusdokkes Polri di Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan dan pencocokan genetik dengan keluarga korban.
“Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 34 korban (5 di Sidoarjo dan 29 di RS Bhayangkara) dari 67 kantong jenazah yang diterima. Saat ini proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman dari ante mortem dan juga post mortem,” katanya.
Selain proses identifikasi korban, Polda Jatim juga tengah melakukan penyelidikan terhadap penyebab ambruknya bangunan di kompleks Ponpes Al Khoziny. Pemeriksaan struktur bangunan dan pengambilan sampel beton dilakukan untuk mendukung proses hukum yang sedang berjalan. Polda Jatim menyatakan penegakan hukum akan dilakukan setelah seluruh korban berhasil diidentifikasi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait