"Tapi, kapalnya nggak layar karena angin. Kami menunggu saja dengan tempat seadanya," katanya.
Siti bersyukur ada bantuan makanan dan kasu dari pihak pelabuhan, sehingga dia bisa menghemat pengeluaran. "Kami diberi nasi kotak sehari sekali. Kami juga diberi selimut," tuturnya.
Koordinator UPT Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Tri Wahyono mengatakan, pihaknya terpaksa memberi bantuan makanan karena para penumpang sudah kehabisan bekal. Mereka sudah terlalu lama menunggu di pelabuhan.
"Kapal baru bisa berangkat antara tanggal 5 dan 6. Tetapi itu baru prediksi. Semua bergantung kondisi cuaca," ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait