7. Ibu Korban Sempat Tersambar Api
Mengetahui anaknya terbakar, Poniyem berusaha menolongnya. Dia berusaha memadamkan api seadanya darı tubuh Yayuk, bahkan sempat terkena sambaran api.
Hal ini membuatnya mengalami luka bakar ringan di beberapa bagian tubuhnya. Sementara Rullyanto yang membakar kakaknya keluar dari pintu depan. Dia juga ikut terbakar.
"Saya berusaha menyelamatkan Yayuk, waktu itu lagi salat ashar disiram bensin. Ini (terluka) mau menolong anak saya, tapi nggak bisa," ucap Poniyem.
Selain membakar Yayuk dan Poniyem, api itu juga turut membakar Ruliyanto yang menyiram dan menyalakan api ke tubuh kakaknya.
8. Kakak Adik Luka Bakar Dibawa ke Rumah Sakit
Warga sekitar lantas menolong Yayuk Fitriyah dan adiknya Ruliyanto usai mendengar teriakan darı Poniyem. Keduanya lantas dibawa ke rumah sakit berbeda pada Selasa (22/10/2024) petang.
Yayuk dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad Turen, Malang, sedangkan adiknya dibawa ke RSUD Kanjuruhan, Malang.
Yayuk sempat menjalani perawatan intensif selama lima hari di RSU Pindad, Turen Malang. Tapi nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (27/10/2024) pukul 23.30 WIB.
"Korban meninggal pukul 23.30 WIB dan langsung dibawa pulang oleh keluarga," ucap Ponsen Dadang Martianto.
9. Polisi Terima Laporan Kejadian
Kasus pembakaran itu baru terkuak usai Poniyem melapor ke Polsek Tirtoyudo pada Senin (28/10/2024). Dia melapor ke polisi usai anaknya meninggal dibakar adiknya sendiri.
"Sebelumnya saat dibawa ke rumah sakit itu tidak dilaporkan ke kami dan hanya dilakukan perawatan di rumah sakit RSU Pindad Turen untuk Yayuk Fitriya dan Ruliyanto dibawa ke RSUD Kanjuruhan," kata AKP Ponsen Dadang.
Menerima laporan itu, polisi melakukan serangkaian penyelidikan, memeriksa kondisi korban dan memintai keterangan beberapa orang saksi.
10. Korban Tewas dengan Luka Bakar 80 Persen
Yayuk Fitriyah dari hasil pemeriksaan tim medis menderita luka bakar hingga 80 persen di sekujur tubuhnya. Korban mengalami luka bakar di wajah, seluruh punggung, lengan tangan kanan dan kiri, kaki kanan kiri, rambut terbakar, bulu mata terbakar, dan bulu hidung terbakar.
"Luka bakar di atas 60 persen itulah yang dari hasil pemeriksaan tim medis mengakibatkan infeksi pada beberapa organ. Hal ini mempengaruhi kinerja seluruh organ dalam tidak berfungsi, akibat adanya penggumpalan darah secara cepat, sehingga jantung tidak dapat memompa darah mengakibatkan henti jantung," kata mantan Kasatlantas Polres Batu.
Luka bakar itu juga memengaruhi kerja jantung, paru dan ginjal yang mengalami infeksi akibat paparan luka bakar.
Sementara terduga pelaku juga menerima beberapa luka bakar di bagian tubuhnya, tapi tidak separah sang kakak. Pelaku masih menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan dengan penjagaan ketat polisi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait