Warga Trenggalek Temukan Benda Kuno Diyakini dari Dinasti Ming
TRENGGALEK, iNews.id - Seorang warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), tidak sengaja menemukan sejumlah benda-benda kuno berupa gerabah asal China. Barang peninggalan bersejarah itu disebut berasal dari zaman Dinasti Ming.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto mengatakan, benda kuno itu masih dalam penelitian lebih lanjut dari arkeolog. Ditemukan Sukarni, warga Desa Gayam, Kecamatan Panggul, saat mengolah tanah menjadi batu bata.
"Ditemukan saat dia mencangkul di kedalaman tertentu," kata Joko kepada wartawan di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Jatim, Rabu (30/1/2019).
Gerabah yang ditemukan terbuat dari keramik. Di antaranya berbentuk mangkuk, guci kecil untuk minum, cupu, uang logam dan aneka peralatan rumah tangga lainnya.
Temuan langka itu pun dibawa pulang Sukarni ke rumah. Kemudian, saat kabar ini menyebar dari mulut ke mulut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek akhirnya mengetahui adanya cagar budaya yang dimiliki warga.
"Begitu mendapat informasi tersebut, kami langsung ke lokasi untuk meninjaunya," ujar dia.
Benda tersebut kemungkinan dibawa oleh saudagar China ke wilayah Kecamatan Panggul sekitar tahun 1.400-an, masa pemerintahan Majapahit. Asumsi itu mengacu dari sejarah hubungan diplomasi antara Majapahit dan kerajaan yang berasal dari China.
Untuk penelitian lanjutan, Joko mengatakan, sudah membuat surat laporan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim dan Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta, dan Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya (BPCB) Jatim.
"Dari situ akan dilakukan penelitian lanjutan apakah wilayah tersebut perlu dilakukan ekskavasi atau tidak," kata Joko.
Sedangkan untuk keamanan, lanjut Joko, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintahan kecamatan dan desa setempat guna memberikan sosialisasi terhadap warga sekitar. Tujuannya agar semua pihak ikut menjaga benda cagar budaya tersebut.
"Letak penemuannya di area persawahan, sehingga tidak menutup kemungkinan ada segelintir orang yang berbuat jahat, makanya setelah melakukan peninjauan kami juga melakukan sosialisasi agar semua bisa menjaganya," ujarnya.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal