Wabah Campak di Bangkalan Melonjak, 1 Balita Meninggal Dunia 50 Pasien Dirawat
BANGKALAN, iNews.id – Kasus campak di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengalami lonjakan drastis dalam beberapa bulan terakhir. Data RSUD Syamrabu (Syarifah Ambami Rato Ebu) mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2025 terdapat sedikitnya 275 pasien campak yang menjalani perawatan medis.
Khusus pada bulan Agustus saja, hingga Senin (25/8/2025), tercatat ada 50 pasien baru, jumlah tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Para pasien berasal dari berbagai kelompok usia, namun mayoritas adalah balita berusia 2-3 tahun.
Tragisnya, seorang pasien balita meninggal dunia saat masih dirawat karena komplikasi infeksi paru-paru. Para pasien kini ditempatkan di tiga ruangan khusus yang ditangani langsung oleh dokter spesialis anak.
Gejala awal yang dialami pasien campak biasanya berupa demam tinggi, diikuti bercak merah pada wajah dan punggung, batuk pilek, hingga mata merah. Penyakit ini dapat menyebar dengan mudah melalui udara, terutama dari batuk dan bersin penderita.
Dokter anak RSUD Syamrabu, dr Mega Malynda menegaskan, salah satu penyebab tingginya kasus campak adalah ketidaklengkapan imunisasi pada anak.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Bangkalan menyatakan akan memperkuat upaya vaksinasi, terutama di desa-desa yang memiliki warga suspect campak, guna memutus rantai penyebaran wabah.
Editor: Kastolani Marzuki