Viral Video Ultah Gubernur Khofifah, Ini Instruksi PWNU Jatim untuk Nahdliyyin

SURABAYA, iNews.id - PWNU Jawa Timur menginstruksikan warga NU untuk tetap tenang, tidak terprovokasi polemik video ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Instruksi PWNU Jatim ini disampaikan secara tertulis melalui Surat Edaran (SE) Nomor 933/PW/A/A-II/L/V/2021, tertanggal 25 Mei.
Surat yang ditujukan kepada seluruh pengurus dan kader NU di semua tingkatan di Jatim itu ditandatangani oleh Rais Syuriah Anwar Manshur, Katib Syafruddin Syarif, Ketua Tanfidziyah Marzuki Mustamar, dan Sekretaris Akhmad Muzakki.
Berikut empat point instruksi PWNU Jatim untuk warga nahdliyyin:
Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim Anwar Iskandar membenarkan soal surat itu. Dia juga membenarkan bahwa surat instruksi itu dikeluarkan menyikapi dinamika politik di Jatim terkini yang memanas akibat polemik tasyakuran ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah.
"Itu surat ditujukan khusus kepada warga NU agar bisa mengambil peran yang besar dalam menjaga stabilitas," kata pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, itu.
Anwar mengatakan, beban Jatim sudah berat sejak dilanda pandemi Covid-19. Karenanya dia meminta jangan ditambah lagi dengan kegaduhan politik yang kontraproduktif. Apalagi, peristiwa yang dibikin ramai masih belum terklarifikasi secara baik dan jelas.
"Buat kami yang penting di Jawa Timur aman, tentram, dan tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan. Karena beban Jawa Timur sudah berat, dengan Covid, ini sudah berat. Dengan ekonomi yang kondisinya seperti ini sudah berat, pendidikannya tidak normal juga berat, masyarakat kecil yang terganggu ekonominya, pokoknya berat," ujarnya.
Diketahui, video pesta ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, viral di media sosial. Kerumunan itu diduga melanggar protokol kesehatan, sehingga menuai banyak kritikan.
Plh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengaku sebagai inisiator acara ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ke-56 di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu malam, 19 Mei 2021, yang videonya viral karena acara itu menimbulkan kerumunan banyak orang. Kata Heru, acara itu bersifat kejutan atau surprise, karenanya Khofifah tidak tahu-menahu soal rencana itu.
Heru menjelaskan, acara itu hanya dihadiri 30 orang, terdiri dari beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan pegawai. Ditambah petugas Gedung Negara Grahadi, total orang yang hadir di acara itu berjumlah 50 orang. Jumlah itu jauh lebih sedikit dari kapasitas normal Grahadi sebanyak 2.000 orang. Karena itu ia menegaskan tidak ada kerumunan dalam acara tersebut.
"Ibu Gubernur pun tidak tahu kalau kita membuat acaa. Ini surprise. Karena apa? Ibu Gubernur selalu memberikan perhatian kepada stafnya setiap ulang tahun. Saya ulang tahun diperhatikan," ujarnya.
Khofifah juga mengklarifikasi dan meminta maaf soal itu melalui jejaring grup WhatsApp dan akun Instagram Pemprov Jatim pada Sabtu, 22 Mei 2021. Dia mengali acara tersebut bukan inisiatif dirinya dan di lokasi sudah sesuai protokol kesehatan. Adapun video yang beredar menurutnya diambil saat acara akan bubar.
Polemik pesta ultah Khofifah itu juga bergulir di Kepolisian Daerah Jatim setelah sejumlah orang melaporkan Khofifah, Wagub Jatim Emil Dardak, dan Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono ke polisi.
Editor: Ihya Ulumuddin