get app
inews
Aa Text
Read Next : Perampokan Sadis di Deli Serdang, Mahasiswa Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Viral Mahasiswa Jelekkan UMM usai Diterima di Universitas Brawijaya, Rektor: Bahan Introspeksi

Selasa, 27 Juni 2023 - 13:24:00 WIB
Viral Mahasiswa Jelekkan UMM usai Diterima di Universitas Brawijaya, Rektor: Bahan Introspeksi
Viral mahasiswa menjelekkan UMM melalui cuitan Twitter usai diterima di Universitas Brawijaya. (Foto: Ummi Lailiyah/Google Photos)

MALANG, iNews.id - Cuitan salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) viral di Twitter. Unggahan itu dianggap kontroversi karena mengungkapkan kekecewaan atas kampus tersebut.

Mahasiswa tersebut bernama Mohammad Rafi Azzamy. Dia lantas diterima di Program Studi Antropologi, Universitas Brawijaya, melalui jalur SNBT 2023. Hal itu dapat diketahui melalui cuitan dalam akun Twitter-nya, @Rafilsafat. 

Pada unggahannya itu, Rafi melampirkan gambar tangkapan layar dari pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) pada Sabtu (24/6/2013) pukul 14.23 WIB. Di cuitan tersebut Rafi juga memberikan pernyataan bahwa beberapa fasilitas perkuliahan di UMM dinilainya jelek, apalagi ditambah dengan dosen yang jarang masuk.

"Banyak orang tanya, mengapa dalam kurun satu tahun ini aku jarang publish tulisan ? Singkatnya karena berada di kampus toxic (UMM)—gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dll—itu sungguh menguras tenaga. Iseng-iseng coba tes SNBT, eh lolos, bye kampus durjana (UMM)," dikutip dari akun Twitter @Rafilsafat, sebagaimana dilihat MPI, Selasa (27/6/2023).

Dia kemudian bercerita mengenai perjalanannya berkuliah di UMM selama satu tahun. Beberapa cuitannya seperti bunyi perahu bebek yang mengganggu aktivitas perkuliahan, kemudian larangan mahasiswa laki-laki berambut panjang, hingga ditemukannya kotoran kucing di gedung-gedung perkuliahan milik UMM. 

Rektor UMM, Fauzan, tak mempermasalahkan cuitan tersebut. Dia menganggap cuitan itu sebagai kritik untuk mengevaluasi UMM secara keseluruhan.  

"Kritik biasa, bagi kami itu sebagai bahan introspeksi, ya saya kira penting bagi saya yang memimpin UMM, kritik itu penting sekecil apa pun, termasuk soal tahi kucing, itu ya penting, jangan-jangan bagian cleaning service tidak melaksanakan, kan bisa saja," ujar Fauzan ditemui MPI, Selasa (27/6/2023).

Pihaknya juga tak akan mempermasalahkan dan memperpanjang urusan apalagi hingga ke ranah hukum. Mengingat hal itu juga bagian dari ekspresi sang mahasiswa.

"Hanya persoalannya hal-hal yang seperti itu kemudian layak di-publish? tetapi kita hargai," katanya. 

Fauzan juga menanggapi terkait kritikan seringnya dosen UMM yang tidak masuk sebagaimana narasi Rafi pada Twitter-nya. Menurut dia, pihak kampus melakukan investigasi untuk mencari tahu kebenaran tudingan itu.

"Namanya orang mengkritik itu bisa saja betul, bisa saja tidak, bisa saja dari 15 kali pertemuan, sekali tidak masuk itu bisa saja, atau memang terjadi tidak masuk, itu sesekali, itu tentu saja menjadi bahan informasi bagi saya terutama sebagai pemimpin di UMM ini," katanya. 

Fauzan mengatakan, pihaknya selama ini telah berupaya mendidik Rafi untuk menjadi lebih baik, termasuk memfasilitasi kemampuan menulisnya. Bahkan beberapa kali Rafi dipanggil untuk dibimbing dan diajak bertukar pikiran, tapi yang bersangkutan tak pernah memenuhi panggilan tersebut.

"Sebetulnya sudah kita dampingi, karena kemampuannya kan menulis waktu itu, ya sesuai dengan keahlian kita yang sukanya nulis itu sama ahli-ahli itu, tapi dia menghindar, tiba-tiba muncul seperti ini," katanya. 

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut