Update Pembunuhan Balita oleh Paman di Bangkalan, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku

BANGKALAN, iNews.id - Peristiwa memilukan terjadi di Dusun Langiyor, Desa Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Seorang balita berinisial MKY tewas mengenaskan.

Korban dibunuh oleh pamannya berinisial HO dengan disayat pada bagian leher. Meski pelaku telah ditangkap, Polres Bangkalan masih terus melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.

Baca Juga

Kronologi Balita Tewas Disayat Paman di Bangkalan, Korban Direbut saat Digendong Ibunya

Sementara itu, pantauan di lokasi usai kejadian, rumah keluarga korban terus didatangi pelayat yang menyampaikan belasungkawa. Di halaman rumah, masih terlihat bekas ceceran darah korban yang telah ditutupi tanah dan pasir. 

Warga sekitar, sanak saudara dan kerabat datang bergantian untuk menunjukkan rasa duka atas kejadian tragis tersebut.

Baca Juga

Aksi Sadis di Bangkalan, Paman Sayat Leher Keponakan Usia 4 Tahun hingga Tewas

Pembunuhan yang dilakukan oleh HO. mengejutkan masyarakat. Pelaku menggunakan senjata tajam dan sempat mengamuk, memecahkan kaca jendela rumah korban sebelum melakukan aksinya. 

Babinsa setempat, Serka Syaifuddin menunjukkan jalur pelarian pelaku yang kabur ke area hutan di belakang rumah korban. Pelarian pelaku gagal. 

Lima jam setelah kejadian, warga bersama petugas Koramil dan Polsek berhasil menangkap pelaku.

Sementara itu, jenazah MKY dimakamkan di tanah lapang di samping rumahnya. Pihak keluarga, termasuk kedua orang tua korban masih syok atas peristiwa tersebut. 

Polres Bangkalan telah memeriksa empat saksi, termasuk keluarga dan tetangga yang mengetahui langsung kejadian tersebut. Polisi juga akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku, karena diketahui sering mengamuk tanpa sebab, terutama terhadap keluarganya.

"Motif masih kita dalami dan memeriksa saksi-saksi termasuk tetangga korban," ujar Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi. 

Menurutnya, faktor emosi pelaku yang tidak stabil diduga menjadi salah satu sebab pembunuhan kepada korban.

Editor: Kurnia Illahi