Update Covid-19 Jatim 23 Oktober, Kasus Positif Bertambah 295 Menjadi 50.364 Pasien
Jumat, 23 Oktober 2020 - 16:11:00 WIB
Umaya Khusniah
JAKARTA, iNews.id – Kasus positif Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) pada Jumat, 23 Oktober bertambah 295 orang. Dengan demikian, jumlah kasus positif Covid-19 Jatim yakni 50.364 pasien.
Untuk pasien sembuh hari ini juga tercatat betambah 341 orang. Kini, total pasien sembuh Covid-19 Jatim 44.359 orang.
Baca Juga
Update Covid 23 Oktober: Sumut Tambah 91 Kasus Baru, Positif Jadi 12.388 Orang
Sedangkan penambahan kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 12 orang. Kini, jumlah total pasien meninggal akibat Covid-19 ada 3.631 orang.
Jumlah penambahan pasien meninggal akibat Covid di Jatim ini berada di posisi ketiga di Indonesia. Di posisi pertama, DKI Jakarta dengan 21 dan Jawa Tengah 15 orang.
Baca Juga
Pasien Sembuh Covid-19 Total Jadi 305.100, Bertambah 4.094 Orang
Editor: Umaya Khusniah
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Jatim
16 jam lalu
Gempa Malang Magnitudo 5,0 Gegerkan Warga, Ini Analisis BMKG
Jatim
1 hari lalu
Terekam CCTV, Aksi Maling Motor di Malang Angkat Kendaraan dari Rumah Warga
Jatim
2 hari lalu
Sadis! Pria di Bangkalan Tewas Dibacok di Depan Istri dan Anak
Jatim
6 hari lalu
Geger! Kera Ekor Panjang Turun Gunung Serang Bocah 5 Tahun di Pasuruan
Jatim
8 hari lalu
Jadwal SIM Keliling Hari Sabtu Gresik, Cek Syarat dan Lokasinya
Jatim
14 hari lalu
4 Perusahaan di DAS Brantas Diduga Cemari Lingkungan, KLH Pasang Papan Peringatan
Berita Terkini
Jatim
8 jam lalu
Sopir Bus Sumber Selamat Diamuk Massa usai Tabrak Pemotor di Lampu Merah Mojokerto
Jatim
13 jam lalu
Mahasiswi Cantik Nekat Aborsi di Malang, Kini Jadi Tersangka Bersama Pacar
Jatim
13 jam lalu
Rekrut Pekerja Ilegal, Bos Perusahaan TKI di Malang Hanya Divonis 2 Tahun Penjara
Jatim
16 jam lalu
Gempa Malang Magnitudo 5,0 Gegerkan Warga, Ini Analisis BMKG
Jatim
1 hari lalu
Sopir Diduga Mabuk, Truk Tabrak 3 Kendaraan dan Warung di Jombang
Jatim
1 hari lalu
Bupati Bangkalan Didemo Ribuan Warga, Dinilai Nepotisme dan Tidak Transparan