Unik, Ular Piton di Surabaya Ini Bermotif Nama Pedangdut 'Inul'

SURABAYA, iNews.id - Ular piton 'Inul' viral di media sosial. Ular milik warga Surabaya ini ramai jadi pembicaraan karena corak sisiknya yang unik, membentuk tulisan 'Inul', persis seperti nama depan pemilik goyang ngebor asal Pasuruan. 

Tulisan 'Inul' itu tepat berada di bagian atas ular. Posisinya agak ke bawah, dekat dengan ekor. Ukuran hurufnya juga besar, sehingga mudah terbaca. 

Baca Juga

Nenek dan Cucu Korban Banjir Bandang Pasuruan Ditemukan Tewas  

Karena motif itu, ular sepanjang 2,3 meter jenis betina ini pun diberi nama 'Inul' oleh pemiliknya. Hanya saja, dia tidak bisa bergoyang, kecuali hanya merayap di sekitar rumah dan kandangnya. 

Meski ukurannya besar, ular piton ini juga jinak. Sehari-hari selalu bersahabat dengan dua orang anak sang pemilik, Ponco, warga Kampung Malang Utara Surabaya. 

Baca Juga

Banjir Pasuruan Belum Surut, Ruas Surabaya-Probolinggo Macet Parah 

Menurut Ponco, ular piton bernama 'inul' ini sudah 1 tahun ini dia pelihara. Semula, ular tersebut hanya berukuran 60 cm. Kini ular tersebut makin besar dengan panjang 2,3 meter. 

"Ular ini dulu dikasih teman di Gresik. Masih kecil. Sebab, baru menetas. Setelah setahun, jadi sebesar ini," katanya, Kamis (4/2/2021). 

Baca Juga

Banjir Bandang di Pasuruan, 11 Rumah Rusak Parah, 2 Orang Hilang

Semula, Ponco juga tidak mengetahui bahwa ular yang dipelihara bermotif nama Inul. Sebab, dia hanya fokus memelihara karena senang. Dia baru tahu ada tulisan unik tersebut dari sang anak. 

"Jadi tahunya ya dari anak saya. Akhirnya, ular ini pun saya beri nama Inul. Unik," ujarnya. 

Ponco mengatakan ular piton peliharaannya itu sangat jinak. Bahkan, setiap hari ular tersebut menjadi mainan kedua anaknya yang masih kecil. 

Untuk makanannya, Ponco memberikan 1 kg leher yang direbus. Makanan itu diberikan setiap seminggu sekali. 

Meski begitu, Ponco mempersilahkan bila ada pencinta ular yang ingin membeli, termasuk pedangdut Inul Daratista. Syaratnya, ular tersebut dipelihara dengan baik.

"Jadi kalau mau dibeli ya monggo. Sebab, sakarang juga sudah waktunya kawin. Sudah birahi. Jadi kasihan juga kalau ular ini sendirian," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin