Tuntut Keadilan Tragedi Kanjuruhan, Pria asal Batu Bersepeda Temui Jokowi ke Jakarta

Aksi bersepeda Midun untuk ke Jakarta menemui Presiden Joko Widodo disambut tangis oleh para keluarga korban. Apalagi para keluarga korban baru saja berdoa bersama-sama dengan Midun. Para keluarga korban tampak bersyukur masih ada orang-orang yang mendukung upaya penegakan hukum.
"Beliau ini bukan siapa-siapa kami, tapi hatinya terketuk bapak jokowi, bapak Erick Thohir yang mengerti akan keluh kesah hati kami yang kehilangan anak kami," ucap Rini Hanifah, salah satu keluarga korban asal Pasuruan.
Rini meminta Presiden Joko Widodo dan Erick Thohir turun tangan untuk menemui Midun. Mengingat aspirasi para korban semuanya dititipkan kepada pria yang sehari-hari berprofesi sebagai penjaga malam di fasilitas wisata milik Pemkot Batu.
"Semoga selamat berangkat pulangnya. Kami keluarga korban mengucapkan terima kasih banyak. Ini semua demi mewakili aspirasi keluarga korban. Semoga semua pejabat di Jakarta itu terketuk hatinya," ucapnya.
Di sisi lain Midun menyampaikan, dirinya merupakan satu dari sekian banyak orang di Indonesia yang bersimpati kepada para korban Tragedi Kanjuruhan, tetapi yang akhirnya mau berjuang dan sempat hanya dirinya.
"Yang terpanggil berjuang banyak, tapi cuma saya yang sempat dan waktu. Karena kebetulan kalau Agustusan biasanya saya ekspedisi ke gunung - gunung, rencananya tahun ini ke Kupang NTT, tapi karena ada tragedi ini nazar mau keliling stadion-stadion menyampaikan pesan," ujar Midun.
Rencananya ia akan berhenti di stadion setiap kota kabupaten yang disinggahinya. Perjalanan Midun diawali dari Stadion Kanjuruhan, sebagai titik kejadian. Kemudian ia akan bergerak ke Kota Malang untuk berhenti di Stadion Gajayana.
"Pokok hari ini ke Stadion Gajayana dulu. Nanti seterusnya dipikir lagi, besok ke Sidoarjo di Stadion GOR Delta, terus ke Surabaya di GBT (Gelora Bung Tomo). Terus lewat Pantura Gresik, Lamongan, Tuban, dan seterusnya. Pengen nyampaikan pesan cukup tragedi Kanjuruhan saja yang terakhir, jangan sampai kejadian di tempat lain itu saja," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin