TNBTS Lepas Liarkan 2 Ekor Elang ke Hutan Gunung Semeru

LUMAJANG, iNews.id - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) melepasliarkan dua ekor elang ke kawasan Gunung Semeru, Lumajang, Rabu (18/8/2021). Dua elang jantan dan betina (Moris dan Araga) itu dilepas agar bisa berkembang biak secara alami di habitatnya.

Plt Kepala BB-TNBTS, Novita Kusuma Wardani mengatakan, Araga merupakan jenis elang Jawa, diperoleh dari penyerahan warga secara sukarela. Sedangkan Moris jenis elang ular bido merupakan hasil penyitaan operasi. 

Baca Juga

Naik 4,41 Persen, Tarif Tol Surabaya-Jakarta Rp722.000 Mulai 19 Agustus

"Pelepasanliaran sepasang elang ini untuk pengembangbiakan. Sebab spesies itu sudah hampir punah," katanya. 

Novita menjelaskan dua elang telah menjalani rehabilitasi di Taman Nasional Halimun Salak, Kabupaten Bogor, sebelum dilepasliarkan. Karena itu dia optimistis sepasang elang tersebut bisa bertahan hidup di habitat barunya.

Baca Juga

Polda Jatim Bongkar Peredaran Tabung Oksigen Palsu dari Alat Pemadam Api Ringan

"Kawasan Semeru mempunyai potensi satwa liar. Mungkin selama ini hanya dikenal tempat wisata ya. Tapi, ternyata dia juga berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan dan pengawetan hubungan satwa liar," katanya.

Novita juga mengatakan, secara karakteristik hutan Gunung Semeru mendukung habitat dua elang itu untuk hidup bebas. Sebab kedua elang tersebut memiliki kebiasaan terbang melintas pada ketinggian 600-2000 mdpl.

Baca Juga

Vaksin Covid-19 Beres, 4 Pemain Asing Persebaya Bisa Bermain di Liga 1

Menurut survei TNBTS, setidaknya saat ini ada 35 ekor elang Jawa yang hidup di hutan Gunung Semeru. Untuk membuktikan dua elang yang baru dilepas liar, pihak TNBTS dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi monitoring terhadap kedua satwa tersebut.

Harapannya setelah kedua elang sudah terbiasa hidup di alam liar bisa berkembang biak, sehingga spesies itu terhindar dari ancaman punah.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, berharap sepasang elang tersebut bisa bertahan dan berkembang biak di hutan Semeru. Karena itu dia meminta warga agar tidak menangkap dan memelihara elang karena termasuk satwa yang dilindungi.

"Biarkan satwa-satwa ini terbang bebas di alamnya. Karena kalau elang ini ditangkap maka ekosistem kita (manusia) juga terganggu," ujarnya usai melepasliarkan elang siang tadi.

Editor: Ihya Ulumuddin