Teror di Rumah Bupati Kediri, NU: Kekerasan Bukan Sikap Jamiyah Nahdlatul Ulama
KEDIRI, iNews.id - Aksi teror yang menimpa Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno dan keluarga pada Minggu (16/8/2020), dini hari juga mengatasnamakan NU (Nahdlatul Ulama). Hal ini dinilai bertujuan mengadu domba.
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) NU Kabupaten Kediri, Imam Mokhlas dalam pernyataan tertulisnya menegaskan teror atau kekerasan yang terjadi, bukan sikap jamiyah NU. Pernyataan LPBH NU Kabupaten Kediri untuk merespon narasi yang tertulis pada petasan yang dilempar ke rumah Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno.
"Teror dan tindak kekerasan dalam bentuk apapun dapat dipastikan bukan wujud sikap dari jamiyah Nahdlatul Ulama," ujarnya, Senin (17/8/2020).
Sebelumnya, pada selongsong petasan berdiameter 6-7 sentimeter dengan panjang 80 sentimeter di rumah Bupati Kediri bertuliskan kalimat ‘KEDIRI MILIK NU, ANGKAT KAKIMU SEBELUM KAMU DAN KELUARGAMU, KAMI BAKAR!!!, NKRI HARGA MATI’.
Bagi Imam Mokhlas, teror yang secara eksplisit mengatasnamakan NU tersebut sangat memprihatinkan, khususnya bagi warga Nahdliyin. Dia menilai ada isu liar yang sengaja dibuat untuk membenturkan NU.
"Memaksa NU Kabupaten Kediri ditarik dalam situasi politik," katanya.
Saat ini Kabupaten Kediri berada dalam situasi Pilkada 2020 di mana berpotensi terjadinya pemilihan pasangan calon tunggal.
LPBH NU Kabupaten Kediri mengajak seluruh jamiyah untuk tetap tenang, patuh dan tunduk pada organisasi dan fatwa para masyayikh. Selain itu, NU Kabupaten Kediri juga menyatakan komitmen pada politik keumatan di atas semua golongan ahli sunnah wal jamaah.
"Meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kejahatan teror tersebut hingga ke akar- akarnya," kata Imam.
Sementara dalam aksi teror lempar petasan tersebut, sebuah kendaraan roda empat milik Bupati Kediri Haryanti mengalami kerusakan akibat lemparan. Aksi yang dilakukan dua pengendara motor pada pukul 03.00 WIB dan terekam kamera CCTV. Saat ini aparat Polres Kediri masih melakukan penyelidikan.
"Dugaannya pelaku dua orang menggunakan sepeda motor. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan," ujar Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar.
Editor: Umaya Khusniah