Temui Korban Tragedi Kanjuruhan, Presiden PKS Tawarkan Beasiswa Kuliah

JAKARTA, iNews.id - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengunjungi korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Minggu (13/11/2022). Dia menawarkan beasiswa kepada salah seorang korban untuk melanjutkan kuliah di Bekasi.

"Monggo jika berminat saya bisa dihubungi. Insyaallah full beasiswa," ujar Syaikhu.

Baca Juga

137 Keranda Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Penuhi Bundaran Tugu Malang 

Dalam kunjungannya, dia bersama rombongan partainya ingin mendengar secara langsung cerita dari para korban. Kepada para korban, Syaikhu meminta maaf karena baru bisa berkunjung. 

Namun, dia memastikan telah memerintahkan perwakilan DPP PKS dan legislatornya untuk mengawal kasus itu secara profesional.

Baca Juga

Arema FC Kembali Berlatih, Kuncoro: Demi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

"Saya minta teman-teman mengawal kasus ini agar bisa diusut tuntas. Semoga tidak lagi ada kejadian serupa di negeri ini," kata Syaikhu.

Syaikhu juga meminta rombongan PKS yang hadir untuk memanjatkan doa kepada korban.

Baca Juga

Nasib Pilu Korban Tragedi Kanjuruhan, Kehilangan Kerjaan hingga Sang Ibu Berhenti Jualan

"Mudah-mudahan korban dimasukkan dalam ahlul jannah, dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, alfatihah," ujar Syaikhu. 

Dalam kesempatan itu, Syaikhu juga mendengarkan cerita langsung dari salah satu korban bernama Risky Dendy Nugroho. Dia menyampaikan bahwa di lingkungannya ada tujuh orang yang berangkat ke stadion. Namun, hanya tiga orang yang kembali dalam keadaan selamat.

Baca Juga

Arema FC Gelar Latihan Perdana usai Tragedi Kanjuruhan

"Saat pulang, saya ditarik-tarik teman, katanya ada gas. Tiba-tiba saya tidak sadar," cerita pria yang baru lulus SMK itu. 

Ternyata, dia tidak sadarkan diri selama dua hari. Saat tersadar, dirinya sudah berada di RSUD Kota Malang.

Baca Juga

Peringatan 40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Aremania Turun ke Jalan Arak 135 Keranda

"Ayah saya selama dua hari tidak dapat kabar. Menurut cerita, ayah mendatangi satu per satu IGD rumah sakit dan membuka puluhan kantong jenazah, dan tidak menemukan saya. Alhamdulillah, ayah lalu dapat kabar saya selamat," kata Risky.

Editor: Rizky Agustian