get app
inews
Aa Text
Read Next : Residivis Narkoba Ditangkap di Denpasar, Sabu Hampir 1 Kg dan 897 Butir Ekstasi Disita

Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak Pascamelahirkan, Tukang Sayur di Banyuwangi Jadi Pemburu Bumil

Selasa, 01 Oktober 2019 - 10:51:00 WIB
Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak Pascamelahirkan, Tukang Sayur di Banyuwangi Jadi Pemburu Bumil
Pedagang sayur yang menjadi anggota tim Pemburu Bumil Resti di Banyuwangi, Khusnul Khotimah, menjajakan dagangannya di Desa Panjen, Kecamatan Sempu, Selasa (1/10/2019) pagi. (Foto: iNews.id/AM Ikhbal).

BANYUWANGI, iNews.id - Langit masih gelap. Udara dingin terasa menusuk kulit. Warga berlalu lalang mengenakan jaket menyelimuti badannya, topi kupluk menutupi kepala. Kedua tangannya menenteng kantung plastik berisi sayuran segar, sambil mengelilingi pedagang di Pasar Sumber Wadung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

"Angka kematian ibu dan anak pascamelahirkan tinggi. Karena kebanyakan dari mereka enggan memeriksakan kandungan secara berkala," kata Khusnul Khotimah (47), seorang pedagang sayur yang juga menjadi koordinator Pemburu Bumil Resti, di Desa Panjen, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Selasa (1/10/2019).

Penjual sayur yang menjadi Tim Pemburu Bumil Resti bersiap berdagang keliling. (Foto: iNews.id/AM Ikhbal).

Perempuan asal Desa Jambewangi ini setiap pagi selalu rutin mengecek kondisi kesehatan ibu hamil di tiga wilayah, di antaranya Desa Tugung, Panjen dan Jambewangi. Bila menemukan perempuan yang baru terdeteksi hamil, dia lantas mengambil foto ibu tersebut, meminta identitas dan menanyakan keluhannya.

Menurut dia, tak harus yang berisiko tinggi. Kadang perlu juga deteksi dini yakni dengan mengedukasi ibu hamil muda untuk menjaga kesehatan dan berhat-hati saat melakukan aktivitas.

"Kalau yang berisiko tinggi itu, misal usianya sudah di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun. Atau jarak kehamilannya dengan anak sebelumnya terlalu dekat, ini yang memang kami minta mawas diri," ujar dia.

Tim Pemburu Bumil Resti yang dibentuk tiga tahun lalu, bersamaan dengan Laskar Sakina, bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak pascamelahirkan. Hasilnya, pada 2018 hingga pertengahan tahun ini lalu tidak ada warga di Kecamatan Sempu yang meninggal dunia usai proses persalinan.

Koordinator Pemburu Bumil Resti, Khusnusl Khotimah, mendata warga di Desa Panjen yang sedang hamil muda. (Foto: iNews.id/AM Ikhbal).

"Kalau kami tugasnya mencari dan mendata bumil. Nanti tugas kami bersinergi dengan Laskar Sakina yang berperan mendatangi warga hamil tersebut, lalu memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kandungan," katanya.

Sistemnya "jemput bola" untuk warga yang memang terkendala mendatangi puskesmas. Umumnya karena masalah jarak jauh, akses sulit dijangkau, atau mereka yang benar-benar tergolong urgent untuk didatangi oleh tim.

Tim Pemburu Bumil Resti kini mempunyai 10 orang anggota. Semuanya pedagang sayur keliling. Satu orang memegang satu wilayah tingkat desa, meskipun siapa saja boleh melaporkan keberadaan bumil di lokasi rekannya.

"Karena pedagang sayur ini kan berinteraksi dengan masyarakat. Ibu-ibu pasti membeli sayur untuk kebutuhan memasak, saat itu saya bisa sambil bertanya-tanya, di mana ada ibu hamil atau lebih sering mereka yang kebetulan mendatangi saya untuk belanja. Kalau orang baru, saya data. Kalau yang lama, saya kontrol saja," ujarnya.

Seorang warga hamil yang masuk kategori risiko tinggi belanja sayuran di gerobak motor milik Khusnul Khotimah. (Foto: iNews.id/AM Ikhbal).

Seorang ibu hamil berisiko tinggi, Marianah (40), asal Desa Panjen, Kecamatan Sempu, mengaku, program ini sangat bermanfaat. Karena dia pernah kehilangannya anak keduanya yang setelah tiga hari melahirkan.

Di usia kandungan anak ketiga yang sudah tujuh bulan ini, dia mengatakan, selalu dikontrol oleh Tim Pemburu Bumil hampir setiap hari. Mereka bertanya mengenai keluhan terbaru yang saya rasakan hingga kondisi pengecekan oleh bidan puskesmas. Menurutnya, apa yang disarankan Khusnul Khotimah CS menjadi pedomannya selama mengandung.

"Jadi saya rutin ke puskesmas untuk periksa. Bahkan tepat waktu," kata Marianah.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut