get app
inews
Aa Text
Read Next : Sugiri Sancoko Jadi Tersangka KPK, Lisdyarita Ditunjuk Jabat Plt Bupati Ponorogo

Tawarkan Pelatihan Ekonomi Digital, Gubernur Khofifah Minta PMI Waspada Penipuan dan Pemerasan

Senin, 15 Mei 2023 - 11:45:00 WIB
Tawarkan Pelatihan Ekonomi Digital, Gubernur Khofifah Minta PMI Waspada Penipuan dan Pemerasan
Gubernur Khofifah berpesan kepada PMI agar terus waspada terhadap penipuan dan pemerasan. Tidak hanya itu, pihaknya juga tawarkan pelatihan ekonomi digital. (Foto: dok Pemprov Jatim)

HONG KONG, iNews.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Harlah Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Hong Kong-Macao ke-5 dan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang Istimewa (PACI) Muslimat NU se-Hong Kong-Macao di Islamic Kasim Tuet Memorial Collage Hong Kong, Minggu (14/5/2023).

Kepada para pengurus anggota Muslimat NU yang hadir, Gubernur Khofifah berpesan agar selalu berhati-hati atas berbagai ancaman penipuan atau pemerasan kepada pekerja migran Indonesia (PMI). Dia berpesan agar mereka tidak mudah tergoda oleh pihak-pihak yang menawarkan sesuatu hal yang tidak wajar, seperti meminjam uang dengan janji-janji tertentu.

“Beberapa waktu lalu, ada kasus penipuan atau pemerasan yang dilakukan seseorang kepada para PMI kita, baik di Hong Kong ataupun di Macao. Pelakunya sudah ditangkap. Kasus ini jadi pembelajaran bagi kita agar jangan mudah tergoda bujuk rayu yang menawarkan janji-janji manis,” katanya.

Untuk itu, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini mendoakan agar para PMI yang berada di Hong Kong senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran, dan perlindungan dalam bekerja mencari nafkah untuk keluarganya.

Pihaknya berpesan agar jaringan Muslimat NU terus dikuatkan, baik di wilayah Hong Kong maupun Macao. Hal ini dilakukan agar Muslimat NU terus memberikan peran dan kontribusi aktif dalam penguatan keagamaan, sosial, dan juga kemasyarakatan bagi warga Indonesia di Hong Kong maupun Macao.

“Semoga Allah berikan keberkahan, keselamatan, rezeki yang melimpah, dan kebahagiaan lahir batin bagi keluarga besar NU yang ada di seluruh penjuru dunia. Siapa di sini yang berjuang di NU baik Fatayat, Muslimat, IPPNU, Pagar Nusa, maka ia akan diaku sebagai santrinya Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari,” ujarnya.

Sementara itu, Konsul Muda Penerangan, Sosial, Budaya KJRI Hong Kong Yogi Aryani mengatakan bahwa Konsul Jenderal RI di Hong Kong terus melakukan pembinaan dan perlindungan bagi WNI, khususnya PMI yang ada di Hong Kong dan Macao.

Untuk itu, pihaknya akan selalu memberikan dukungan kepada komunitas di Hong Kong dan Macao yang bersifat positif, mendukung persatuan, dan kesatuan.

“Kami sekali lagi menyampaikan dukungan dari Konsul Jenderal RI di Hong Kong kepada PCI Muslimat NU di Hong Kong-Macao. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang datang ke Hong Kong dan Macao untuk bekerja di sektor domestik. Dan sebagian besar perempuan. Jadi, kegiatan Muslimat NU ini sangat positif,” katanya.

Sebelumnya, Ketua PCI Muslimat NU Hong Kong Fatimah Angelia merasa sangat bahagia dan terharu karena bertepatan dengan Peringatan Hari Ibu (Mother’s Day) pada 14 Mei kemarin, Gubernur Khofifah berkenan datang langsung ke Hong Kong untuk menghadiri Harlah PCI Muslimat NU Hong Kong-Macao ke-5 dan PACI Muslimat NU se-Hong Kong-Macao.

“Terima kasih sekali ibu berkenan hadir kesini. Kami sangat senang sekali. Semoga ibu selalu sehat,” tutur Fatimah.

Seperti diketahui, susunan Pimpinan Anak Cabang Istimewa (PACI) Muslimat NU Hong Kong-Macao masa khidmat 2023-2026 ini di antaranya PACI MNU Tsuen Wan dengan ketua Rohmahtun Nikmah, PACI MNU Mei Foo dengan ketua Sulastri, dan PACI MNU Tsim Sha Tsui dengan ketua Sunaimah Wahyuning.

Lalu, PACI MNU Wan Chai dengan ketua Mariatul kiptiyah Almasykur, PACI MNU Causeway Bay dengan ketua Suyanti, PACI MNU Yuen Long dengan ketua Siti Fatimah, PACI MNU Taipo dengan ketua Siti Fatekha, dan PACI MNU Macao dengan ketua Luzatul.

Turut hadir Konsul Muda Penerangan, Sosial, Budaya KJRI Hong Kong Yogi Ariani dan Ketua PCI Muslimat NU Hong Kong Fatimah.

Gubernur Khofifah Tawarkan Pelatihan Ekonomi Digital Bekal Kembali Ke Tanah Air

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap agar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki keterampilan berbisnis saat memutuskan kembali ke Indonesia. Untuk itu, kepada para PMI asal Jatim di Hong Kong, pihaknya menyampaikan komitmennya untuk memberikan penguatan berupa pelatihan skill atau keterampilan terkait ekonomi digital.

Saat bersilaturahmi dengan 100 orang perwakilan PMI Asal Jatim di Hong Kong dalam acara Gathering Penguatan Pasar Antar Negara di Hotel Regal Hong Kong, Minggu (14/5/2023), Khofifah berharap agar dapat dibangun shelter bagi PMI di Hong Kong agar Pemprov bisa melindungi secara kontinyu.

“Sebelum dilantik sebagai gubernur, saya pernah berkunjung ke Hong Kong dan bertemu dengan para PMI. Ketika mendengar harapan dan masukan para PMI, saya mengusulkan dibangun shelter bagi PMI di Hong Kong. Namun, tidak memungkinkan secara regulasi. Semoga akan ada perubahan kebijakan dari pusat mengingat PMI dari Jawa Timur, sehingga Pemprov bisa melindungi secara lebih kontinyu,” katanya.

Pihaknya mengatakan, shelter ini berperan sebagai langkah preventif maupun ketika ada persoalan sosial dan psikologi maupun secara keagamaan, maka ada tempat yang memberikan pelayanan bagi para PMI. Namun, ternyata secara anggaran, regulasinya tidak dimungkinkan. Semoga segera ada kebijakan baru dari pusat.

“Saat ini yang bisa kita lakukan adalah saat PMI kembali ke Tanah Air, sebagian besar memang sudah memiliki skill yang sudah didapat saat bekerja di Hong Kong, maupun skill setelah sampai di Tanah Air. Nah, kami akan kembali menguatkan, terutama agar mereka bisa mengembangkan bisnis secara digital,” ucapnya.

Pelatihan tersebut dapat dilakukan di Kampus UMKM Shopee Malang yang terletak di UPT milik Dinas Koperasi dan UMKM Jatim di Malang. Kampus Shopee di Malang, setiap batch-nya bisa memberikan pelatihan bagi 40 orang selama tiga bulan secara gratis. Keterampilan yang diajarkan mulai dari konsultasi produk, fotografi produk, hingga pemasaran secara digital.  

“Mereka akan diajari menyiapkan produk dengan kualitas yang terstandarisasi, memotret produk sehingga orang tertarik membeli produk kita. Termasuk diajari cara memasarkan produk secara digital dan melalui keterampilan public speaking karena di sana ada ruangan khusus yang mengajarkan berjualan secara live streaming. Kalau sudah tiga bulan, mereka diharapkan menjadi top marketer karena penjualannya sudah harus berbasis online,” ujar Khofifah.

Untuk itu, melalui pertemuan ini dia berharap akan ada rekomendasi yang dihasilkan dari berbagai usulan para PMI asal Jatim di Hong Kong. Usulan program tersebut jikalau memungkinkan nantinya akan dimasukkan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) milik Kemendagri.

“Jikalau tidak memungkinkan, maka kami menyiapkan berbagai macam program keterampilan baik yang menggunakan APBD Pemprov Jatim maupun yang menggunakan program CSR dari BUMD milik Pemprov Jatim," tutur Khofifah.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar mengatakan pertemuan gathering ini bisa menjadi ajang untuk saling bertukar informasi dan pandangan, baik tentang perubahan yang terjadi di Indonesia maupun Hong Kong. 

“KJRI di Hong Kong ini menjadi KJRI  keempat terbesar karena mencakup wilayah Hong Kong dan Macao dengan berbagai pelayanan warga dan perlindungan. Warga kita di sini ada sekitar 160 ribu dan hampir 95 persen bekerja di tata laksana rumah tangga," katanya.

“Berbagai permasalahan yang kami tangani seperti masalah ketenagakerjaan, imigrasi dan pidana. Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia yang ada di Hong Kong. Apalagi kominitas PMI di Hong Kong cukup besar dan banyak. Bagaimana kita memberdayakan, kami yakin saudara tidak selamanya di Hong Kong, pasti akan kembali ke Indonesia. Sehingga, ketika kembali tidak hanya punya bekal materi tapi juga keterampilan, sehingga program yang kita lakukan mengedepankan pemberdayaan,” katanya.

Sebelumnya, perwakilan masyarakat Jatim asal Kediri di Hong Kong Anil Kusnaini mengatakan, dirinya bersama para PMI asal Jatim memiliki beberapa keinginan, yaitu adanya suatu upaya penguatan mental, upaya edukasi, serta upaya perlindungan baik sebagai perempuan PMI. Apalagi PMI di Hong Kong ini mayoritas muslim, dibutuhkan juga penguatan dari paham ekstrem di tengahnya era media sosial saat ini.

“Pembekalan mulai dari calon PMI, kemudian keluarga kami di rumah termasuk pendidikan anak-anak kami. Karena kami tidak ingin anak kami seperti kami. Apalagi saat ini pendidikan yang utama. Kami berharap ada program unggulan di bidang pendidikan terutama bagi perempuan sehingga kami bisa dapat peluang pekerjaan di Indonesia,” ujar Anil.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut