get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Bumi Terkini Magnitudo 4,4 Guncang Jember

Tari Perang Sadeng Bakal Ramaikan Karnaval Budaya di Jember, Karya Seni Sarat Sejarah

Selasa, 12 September 2023 - 16:01:00 WIB
Tari Perang Sadeng Bakal Ramaikan Karnaval Budaya di Jember, Karya Seni Sarat Sejarah
Talent sedang berlatih tari Perang Sadeng di kawasan Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember. Foto: Istimewa

JEMBER, iNews.id- Seratus penari dari SMPN 2 Puger bakal memeriahkan karnaval budaya di Jember. Mereka akan membawakan Tari Perang Sadeng secara kolosal yang diikuti devile dari Muspika Puger dan jajaran pemerintah desa di kecamatan setempat. Tarian ini bakal menjadi tontonan menghibur yang sarat nilai sejarah.

Camat Puger Heru Widagdo menjelaskan, pihaknya membawa rombongan khusus pada karnaval budaya yang mengambil start dari depan Balai Uji KIR Dishub dan finish di Kantor Pos Jember ini. Semangatnya untuk menunjukkan spirit juang Wong Sadeng dengan kesan kesederhanaan, kesahajaan, keramahan dan kerukunan.

“Talent Tari Perang Sadeng ada 100 penari dari SMPN 2 Puger. Dan juga kolosal yang disertai oleh rombongan muspika, pemdes dan instansi terkait yang ikut berpartisipasi,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diperoleh iNews Jatim.

Sebagaimana diketahui, Sadeng merujuk kepada nama gunung penghasil batu kapur yang berada di wilayah tiga desa di Kecamatan Puger. Desa Puger Wetan, Puger Kulon dan Desa Grenden.

Dulu, di kawasan ini berdiri Kerajaan Sadeng. Persisnya di Desa Grenden. Dalam sejarahnya, Kerajaan Sadeng pernah memberontak dan menyerang Majapahit sebagai aksi balas dendam atas kematian Nambi, Mahapatih yang sangat dicintai rakyat Sadeng.

Bersama Keta, terletak di sekitar Besuki atau wilayah Situbondo, orang-orang Sadeng terlibat konfrontasi dengan pasukan Majapahit pada 1331 Masehi. Gajah Mada punya peran dalam upaya memadamkan perlawanan ini.

Sementara tari Perang Sadeng digagas oleh Ketua Bumdes Grenden M Solikin sejak 2020 lalu. Karya seni tari ini menceritakan hancurnya kerajaan Sadeng setelah diserbu pasukan Majapahit. Kerajaan Sadeng kalah akibat gempuran pasukan yang dipimpin Maha Patih Gajah Mada.

“Kami juga ingin menunjukkan peradaban asli Wong Sadeng dengan suku yang ada. Seperti Jawa, Madura, Mandar, dan Osing. Selama ini mereka hidup bersama di selatan Sadeng Puger yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman potensinya,” pungkas Heru.

Editor: Mahrus Sholih

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut