Tangki Metanol di Gresik Meledak, 5 Pekerja Tewas 2 Luka Bakar Serius 

GRESIK, iNews.id - Tangki metanol di PT Citra Adi Sarana (CAS) Indonesia Jalan Dharmo Sugondo, Kecamatan Kebomas, Gresik, meledak. Lima pekerja tewas dalam insiden ini. Sementara dua lainnya luka berat. 

Kelima korban tewas masing-masin Muhammad Burhanudin Al Ansori (22) dan Ibnu Attoilah (21). Keduanya berasal dari Kabupaten Trenggalek, saat ini berada di kamar jenazah RS Semen Gresik.

Baca Juga

Covid-19 Meningkat , Ulama di Bangkalan Imbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan 

Kemudian Septianingrum (26) warga Kabupaten Kediri, Muhammad Andik (33) warga Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas Gresik dan Johanes Saputro (22) warga Kabupaten Lamongan. Ketiga jenazah berada di RSUD Ibnu Sina Gresik.

Sedangkan dua korban luka berat yakni Nur Kholik (35) warga Kelurahan Sukorame Gresik dan Ali (25). Kedua korban mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan dirawat di RS Semen Gresik

Baca Juga

Pasutri Pencuri HP di Tuban Terekam CCTV Bawa Anak saat Beraksi

Informasi yang dihimpun, insiden ledakan terjadi pada Selasa (8/6/2021) sore. Saat itu para pekerja tengah mengecek instrumen level sensor di atas tangki metanol. Sementara sebagian lagi melakukan pengelasan. Saat itulah tiba-tiba tangki meledak dan mengenai para pekerja. 

Baca Juga

Redam Lonjakan Covid-19, Polda Jatim Kerahkan Pasukan di 4 Zona Merah Bangkalan

Belum diketahui penyebab ledakan tangki metanol ini. Aparat Polres Gresik masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.

"Iya, sudah ditangani polres," kata Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Rabu (9/6/2021). 

Pantauan iNews.id, keluarga korban telah berdatangan di kamar jenazah di dua rumah sakit yang berdekatan. Namun, pihak keluarga juga belum mengetahui penyebab peristiwa yang menimpa anggota keluarganya. 

Salah seorang keluarga korban, Fitri mengatakan, semula dia menduga sepupunya, Andik meninggal karena kecelakaan motor biasa. Tetapi ternyata terkena ledakan tangki. "Infonya terjadi sedakan tiga kali di tempat kerja," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin