Tangkap Pasangan Selingkuh, Ratusan Warga di Tuban Marah Rusak Balai Desa
TUBAN, iNews.id - Ratusan warga Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, mengamuk, merusak kantor balai desa, Senin (17/5/2021) dini hari. Aksi brutal itu dilakukan setelah pasangan selingkuh yang digerebek warga diamankan di kantor balai desa.
Selain bangunan pagar dan dinding balai desa, massa juga merusak fasilitas kantor, di antaranya lemari, meja kerja, komputer, printer serja sejumlah fasilitas lainnya. Semuanya rusak akibat lemparan batu, kayu hingga pot bunga.
Tidak ada korban dalam insiden ini. Namun, suasana sempat mencekam hingga membuat perangkat desa ketakutan. Beruntung aparat Polres Tuban segera datang dan menenangkan situasi.
Untuk mencegah kondisi bertambah panas, pasangan yang diduga selingkuh juga langsung dibawa ke Polres Tuban. "Kami mendapat laporan ada perusakan kantor desa imbas kasus perselingkuhan. Tetapi sekarang sudah kondusif, dan terduga pasangan selingkuh sudah kami bawa," kata Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono, Senin (17/5/2021).
Terkait kasus perusakan kantor, Ruruh mengaku masih melakukan penyelidikan. Dia juga berjanji akan mengusut kasus tersebut sesuai hukum yang berlaku.
Kepala Desa Ngimbang, Yayik Achmad Wijaya mengatakan, aksi brutal warga terjadi akibat akumulasi kemarahan terhadap pasangan selingkuh. Sebab, yang bersangkutan sudah beberapa kali dipegoki dan diperingatkan. Namun, tetap mengulangi perbuatannya.
"Makaknya, warga tidak terima saat keduanya diamankan di balai desa. Mereka lantas datang dan merusak," katanya.
Yayik mengatakan, warga marah karena tak ingin pasangan selingkuh hanya diberi pembinaan dan sanksi administratif sesuatu aturan desa. Tetapi meminta mereka diproses hukum oleh aparat kepolisian.
Diketahui, peristiwa ini bermula saat pasangan Suroto (53) dan Endang Nurwati (49) dilaporkan warga atas dugaan perselingkuhan. Mendapatkan laporan itu, pihak desa mengamankan pasangan di kantor balai desa untuk di berikan pembinaan.
Namun, ada saat proses berlangsung, warga yang geram tidak terima dengan upaya dengan pemerintah desa. Sebab mereka meminta kedua pasangan selingkuh itu di proses secara hukum di kepolisian. Warga akhirnya bersikap brutal dan merusak fasilitas kantor balai desa setempat.
Editor: Ihya Ulumuddin