Takut Virus Korona, KONI Jatim Pulangkan 34 Atlet PON dari China
SURABAYA, iNews.id – Kasus virus korona yang mewabah di Wuhan, China, mengganggu pemusatan latihan atlet Jawa Timur untuk persiapan PON XX Papua. Akibat wabah virus tersebut, sebanyak 34 atlet harus dipulangkan dari pemusatan latihan di China.
“Ada 35 atlet cabor wushu, senam, selam dan loncat indah yang kita pulangkan sejak 28 Januari yang lalu yang terbagi menjadi 34 gelombang. Atlet ini berada jauh dari Wuhan, yakni 13 atlet dan pelatih di Sanmin sedangkan yang di Tianjin ada 22 atlet dan pelatih,” kata Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung, Selasa (4/2/2020).
KONI Jatim terpaksa harus melakukan reorientasi kembali bagi para atlet yang akan berlaga di PON mendatang. “Harus reorientasi lagi. Sekarang sedang disusun untuk ke negara lain. Kita upayakan Maret mereka harus berangkat lagi untuk latihan,” katanya.
Erlangga mengatakan, meski harus menganggu proses letihan, pemulangan atlet terpaksa dilakukan untuk mencegah penularan virus korona. Baginya, keselamatan atlet jauh lebih penting daripada sekadar latihan.
“Urusan keselamatan atlet dan pelatih ini merupakan hirarki tertinggi. Jangan sampai bilang eman. Saat ini kami merancang untuk melakukan latihan di negara lain sesuai cabor. Kami juga mencari pelatih-pelatih yang jago di nomer-nomer yang kita butuhkan,” katanya.
Erlangga mengatakan, pemulangan atlet tersebut dilakukan sejak munculnya virus korona. Selain itu, menindaklanjuti instruksi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar atlet yang menjalani pemusatan latihan di China dipulangkan.
Erlangga bersyukur tidak satu pun atlet yang melakukan pemusatan latihan di China yang terindikasi tertular virus korona. “Mungkin karena mereka atlet memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Jadi mereka diperiksa sebanyak tiga kali yakni di Tiongkok, kemudian di Bandara Juanda dan dilanjutkan di Rumah Sakit dr Soetomo,” katanya.
Diketahui, pamusatan latihan untuk atlet PON Jatim mestinya baru selesai Maret mendatang. Namun, akhir Januari lalu mereka harus dipulangkan karena pertimbangan keselamatan. Pihak KONI dan Pemprov Jatim terpaksa mengambil langkah tersebut karena khawatir para atlet tertular.
Editor: Kastolani Marzuki