6 Suku-Suku yang Ada di Jawa Timur, Nomor 4 Punya Bahasa Sendiri
SURABAYA, iNews.id - Suku-suku yang ada di Jawa Timur tidak hanya suku jawa. Tercatat ada enam suku yang menempati wilayah tersebut.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencatat, jumlah penduduk di Jawa Timur mencapai 40 juta lebih. Terpantau, Suku Jawa masih mendominasi tinggal di provinsi tersebut.
Suku yang ada di Jawa Timur pertama yakni Jawa. Suku ini memang mendominasi di Pulau Jawa. Namun, populasinya lebih banyak ditemukan di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Suku ini biasanya biasanya ditemukan di Pulau Madura dan pulau kecil lainnya. Banyak tokoh nasional kita yang merupakan orang Madura, salah satunya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD.
Orang Madura dikenal memiliki etos kerja yang tinggi. Sehingga tidak aneh jika suku ini juga bisa di pulau seberang seperti Bali hingga Kalimantan.
Suku-suku yang ada di Jawa Timur selanjutnya yakni Tengger. Biasanya warga suku ini biasa menempati dataran tinggi sekitaran kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Namun, kini penduduk suku Tengger sebagian ada yang tinggal di Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang.
Suku ini menempati Kabupaten Banyuwangi tepatnya di Desa Osing atau Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Uniknya suku yang biasa disebut Wong Blambangan ini juga memiliki bahasa sendiri yakni Osing yang merupakan campuran Bahasa Bali.
Suku ini pada dasarnya lebih banyak ditemukan di Blora, Jawa Tengah. Namun tidak dipungkiri jika persebarannya juga sampai Jawa Timur.
Mereka biasanya mendiami wilayah Bojonegoro, Tuban. Suku ini merupakan keturunan para pengikut Samin Surosentiko yang mengajarkan sedulur sikep, di mana mereka mengobarkan semangat perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan.
Suku Bawean awalnya berasal dari Pulau Bawean, yang terletak 120 km sebelah utara Surabaya, ibukota Jawa Timur. Suku ini dikenal karena sering merantau.
Suku ini terbentuk karena terjadi percampuran antara orang Madura, Melayu, Jawa, Banjar, Bugis, dan Makassar selama ratusan tahun di pulau Bawean. Uniknya, Singapura dan Malaysia menyebut suku ini dengan Boyan dari pada Bawean.
Editor: Nani Suherni