Soal Muktamar NU, Gus Ipul: Kiai Sepuh Serahkan Sepenuhnya ke Rais Aam PBNU
PASURUAN, iNews.id – Ketua PBNU Siafullah Yusuf mengungkapkan soal jadwal Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang mulai ada titik terang setelah dua kiai sepuh mengadakan pertemuan.
Kedua kiai sepuh itu yakni, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur dan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Keduanya sudah berkomunikasi terkait pelaksanaan Muktamar NU.
“Saya dapat informasi, alhamdulillah, pagi ini Kiai Anwar Manshur sudah berkomunikasi dengan Kiai Miftachul Akhyar, Rais Aam," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya menjawab soal pertemuan sejumlah kiai di Jakarta, Kamis (25/11/2021).
Gus Ipul menuturkan, inti dari pertemuan itu Kiai Anwar Manshur yang menjadi bagian dari pertemuan tersebut, menyerahkan sepenuhnya semua tahapan termasuk jadwal muktamar kepada Rais Aam PBNU. Sebab, lanjut Gus Ipul, Rais Aam pasti lebih paham soal tersebut.
"Jadi, Kiai Anwar Manshur akan mengikuti semua apa yang akan diputuskan oleh Rais Aam sebagai pemegang komando PBNU," ujarnya.
Soal berita bahwa ada sejumlah kiai senior yang menyarankan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU ditunda hingga akhir Januri 2022, dinilai Gus Ipul sebagai sesuatu yang normal.
Sebagai bentuk saran dan masukan, katanya, apa yang disampaikan para sesepuh NU harus harus dilihat sebagai dinamika normal menjelang muktamar.
"Tentu saja, itu semua adalah dinamika yang normal. Itu akan menjadi saran dan harus diapresiasi," kata Gus Ipul.
Sebagai saran, lanjut Ketua Umum Ansor dua periode ini, tentu itu akan jadi masukan bagi PBNU. Saran-saran tersebut, ujar Gus Ipul, akan jadi bahan pertimbangan bagi Rais Aam untuk mengambil keputusan terkait jadual muktamar.
Sesuai AD/ART, lanjut Gus Ipul, Rais Aam memegang kendali sepenuhnya atas jalannya jam'iyyah NU. Dengan begitu, Gus Ipul mengajak semua pengurus, kader dan warga NU untuk menunggu apa yang akan jadi keputusan PBNU lewat arahan Rais Aam.
"Kita yakin, keputusan Rais Aam akan jadi yang paling bisa dilaksanakan," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki