get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Hebat Gudang Plastik dan Pabrik Boneka di Jombang, Kerugian Rp1,5 Miliar

Sikapi Pembakaran Bendera saat HSN, Gus Sholah Sampaikan 8 Pernyataan

Sabtu, 27 Oktober 2018 - 17:45:00 WIB
Sikapi Pembakaran Bendera saat HSN, Gus Sholah Sampaikan 8 Pernyataan
KH Salahuddin Wahid saat menyampaikan delapan pernyataan menyikapi pembakaran bendera saat acara Hari Santri Nasional, di Jombang, Jatim, Sabtu (27/10/2018) (Foto: iNews/Mukhtar Bagus)

JOMBANG, iNews.id – KH Salahuddin Wahid yang akrab dipanggil Gus Sholah prihatin dengan kondisi saat ini yang memanas pascaperistiwa pembakaran bendera yang mencantumkan kalimat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah. Pembakaran bendera yang dikenal juga sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu terjadi pada Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 22 Oktober 2018.

Gus Sholah yang juga Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng menanggapinya dengan menyampaikan delapan pernyataan. Hal ini disampaikan Gus Sholah kepada wartawan di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (27/10/2018).

Pertama, menyesalkan terjadinya peristiwa itu yang dimulai dari penyusupan seseorang yang membawa bendera bertuliskan kalimat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah pada acara Hari Santri Nasional, yang kemudian dirampas dan dibakar oleh oknum Banser. Peristiwa itu menimbulkan dampak kegaduhan secara nasional.

Kedua, persepsi masyarakat atas peristiwa tersebut ada dua. A, menyatakan tindakan oknum Banser itu tidak bisa dibenarkan. B, menyatakan tindakan itu benar sebagai antisipasi terhadap bahaya yang lebih besar.

Ketiga, sebagian masyarakat yang cukup besar jumlahnya merasa tidak nyaman, bahkan marah, akibat tindakan tersebut.

Keempat, tindakan penyusupan pada acara Hari Santri Nasional dan tindakan pembakaran itu adalah tindakan tidak etis.

Kelima, menghargai permohonan maaf oknum Banser dan penyusup bendera tersebut.

Keenam, menyerukan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti proses hukum secara tuntas terhadap peristiwa penyusupan pada acara Hari Santri Nasional itu.

Ketujuh, menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu persatuan bangsa.

Kedelapan, menyerukan kepada semua pihak untuk mengedepankan kearifan, dan tenggang rasa demi menjaga ukhuwah Islamiyyah (persaudaraan umat Islam) dan ukhuwah wathaniyyah (persaudaraan bangsa).

Gus Sholah berharap, pascakejadian itu, kondisi di Indonesia kembali tenang. Dia berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang saling menyerang dan memprovokasi.

“Mudah-mudahan, kami berharap, ini sudah tenang, tidak ada lagi kegaduhan, tidak ada lagi tindakan yang saling menyerang, saling memprovokasi. Tindakan-tindakan itu adalah tindakan-tindakan yang tidak produktif. Masalah kita banyak, itu yang harus kita kerjakan,” papar Gus Sholah.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut