Sidak Harga Daging Sapi di Pasar Besar Madiun, Gubernur Khofifah: Masih Normal
SURABAYA, iNews.id - Lonjakan harga daging di DKI Jakarta dan Jawa Barat tidak terjadi di Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Pasar Besar Madiun, harga daging sapi terpantau stabil.
Untuk harga daging sapi kualitas satu di Pasar Besar Madiun seharga Rp110.000 per kilogram. Sementara untuk daging dengan kualitas standar bervariasi. Mulai Rp70.000 sampai Rp100.000 per kg.
"Sudah seminggu kita mendengar harga daging sapi di beberapa wilayah DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat mengalami kenaikan. Namun, teman-teman melihat bahwa harga daging sapi di Jawa Timur terpantau normal karena suplai daging ke penjual stabil sehingga tidak mempengaruhi harga konsumen," kata Khofifah.
Dia menambahkan, terdapat 26 pasar di Jatim yang menjadi sampling Badan Pusat Statistik (BPS). Khusus di Kota Madiun ada dua pasar yang menjadi sampling BPS yaitu Pasar Besar dan Pasar Seleko Madiun. Oleh karena itu, kata dia, melakukan monitoring pergerakan supply dan demand di pasar-pasar sampling BPS menjadi sangat penting.
"Kunjungan dan monitoring ke pasar-pasar yang bisa langsung bertemu konsumen seperti di Pasar Besar Madiun sangatlah penting. Dengan melakukan monitoring ini, maka bisa ikut mendapatkan kepastian bahwa harga-harga di pasar tersebut, termasuk daging sapi tidak mengalami kenaikan," katanya.
Pihaknya optimistis harga daging sapi di Jatim akan stabil kecuali menjelang puasa dan menjelang lebaran. "Sebab, tercatat di tahun 2021, populasi sapi potong di Jatim tertinggi di Indonesia yaitu 4,93 juta ekor," tuturnya.
Selain harga daging sapi, Khofifah menyampaikan masalah ketersediaan minyak goreng. Meski di beberapa pasar sudah dikirim minyak goreng curah, tetapi harus keberlanjutan agar alur suplai tersedia aman.
Dia melihat, suplai minyak curah hanya cukup dijual 2 sampai 3 hari. Artinya, masih ada pekerjaan rumah untuk menstabilkan distribusi minyak goreng. "Jadi apa yang kita lakukan untuk bisa melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama menjelang puasa harus kita intervensi secara komprehensif," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin