Seniman Muda Indonesia Pamerkan Komik Antiperundungan Anak di Markas PBB
SURABAYA, iNews.id - Seniman muda Indonesia, Rizka Raisa Fatimah Ramli sukses memamerkan komik buatannya di markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Amerika Serikat (AS), Selasa (16/7/2019).
Komik berisi kampanye antiperundungan atau persekusi anak itu diperlihatkan kepada para pemimpin dari pemerintah, bisnis, masyarakat sipil dan badan-badan PBB, serta 100 anak-anak dan remaja, pada acara tahunan Forum Politik Tingkat Tinggi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan (HLPF).
Pemenang Kontes Komik Superhero UNICEF dan Comic’s Uniting Nations itu sengaja membuat buku komik baru untuk membantu menjaga anak-anak dan remaja dari kekerasan di dalam dan sekitar sekolah.
Dalam buku komik itu, tokoh bernama Cipta dikisahkan mampu menghidupkan karakter yang digambarnya untuk mengalahkan kekuatan yang tak terlihat dan memulihkan perdamaian di sekolah.
"Saya berharap Cipta dapat menginspirasi orang lain untuk bertindak, terutama mereka yang takut untuk berbicara," kata Rizka melalui rilis yang diterima iNews.id, Rabu (17/7/2019)
"Melalui komik, saya ingin membantu anak muda mengatasi ketakutan mereka dan menggunakan kekuatan super mereka sendiri untuk menghentikan intimidasi dan kekerasan, termasuk melalui seni dan ekspresi, seperti menggambar, menulis, aktivisme, atau akting," kata remaja asal Makassar, Sulawesi Selatan ini.
Pemerintah Indonesia, diwakili oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, memuji prestasi Rizka sebagai kebanggaan bagi anak-anak bangsa. Menurut dia, kaum muda sendiri adalah mitra dan agen perubahan yang tidak terpisahkan untuk membuat sekolah aman untuk belajar.
"Contoh yang sangat baik dari kapasitas dan kreativitas kaum muda untuk bertindak sebagai agen perubahan adalah buku komik yang dibuat oleh anak Indonesia, Rizka, yang memenangkan Kontes Komik Pahlawan Super Sekolah 2019. ," ujar Yohana.
Diketahui, lomba komik tersebut meminta anak-anak dan orang muda untuk menciptakan pahlawan super yang dapat membuat siswa aman dari kekerasan di dan sekitar sekolah, termasuk perundungan.
Sejak memenangi lomba kelas dunia tersebut di awal tahun 2019, Rizka bekerja sama dengan tim penulis dan ilustrator di Amerika Serikat untuk menghidupkan konsepnya. Komiknya sekarang akan didistribusikan kepada siswa di lebih dari 100.000 sekolah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
"Cipta adalah metafora yang kuat untuk para pahlawan super muda di seluruh dunia mengambil tindakan terhadap kekerasan dan intimidasi di dan sekitar sekolah," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
"Ketika kita menandai peringatan 30 tahun adopsi Konvensi Hak-Hak Anak, saya tidak ragu bahwa anak muda di seluruh dunia, termasuk Rizka, akan menginspirasi para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan demi hak setiap anak," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki