Selama Pandemi Covid-19, Surabaya Bertumpu pada Wisata Bahari
Presiden UCLG Aspac ini pun menjelaskan, membangkitkan destinasi itu bukan hanya sekadar menyiapkan fasilitas. Namun, bagaimana mengelolanya menjadi salah satu dorongan agar bisa menarik. Karena itu, salah satu yang bakal dilakukannya menyiapkan pelatihan kepada para pedagang di Kompleks Sentra Ikan Romokalisari.
"Misalnya, bagaimana mengelola masakan. Karena kalau itu tidak dilakukan, maka akan susah untuk menarik pembeli. Itu kan satu paket antara panorama, pemandangan dengan kuliner. Karena itu, harus ada training-training untuk bagaimana mengolah makanan sehingga orang (pembeli) mau kembali," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang mengungkapkan, ada beberapa potensi yang dikembangkan di Komplek Sentra Ikan Romokalisari. Salah satunya budi daya kepiting soka.
"Karena memang potensi di sini, di Pulau Galang itu juga banyak kepitingnya. Nanti mereka (nelayan) tangkap, terus dimasukkan ke dalam kumbung-kumbung (keramba) tadi untuk dijadikan soka," kata Herlambang.
Selain budidaya kepiting soka, pihaknya juga mengaku memberdayakan nelayan sekitar. Caranya dengan memanfaatkan perahu nelayan untuk dijadikan wisata air di saat weekend.
"Nanti Sabtu dan Minggu, warga bisa memanfaatkan wisata perahu. Jadi nelayan-nelayan Romokalisari ini kami berdayakan. Ada 14 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan di sini, ini yang kami maksimalkan," katanya.
Editor: Maria Christina