Selain Timpa Mobil, Pohon Tumbang Juga Terjadi di 10 Lokasi Ini
JEMBER, iNews.id - Bencana angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Akibatnya, pohon tumbang terjadi di 10 lokasi di kabupaten itu.
"Bencana angin kencang yang menyebabkan sejumlah pohon tumbang terjadi di 10 lokasi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo, Rabu (27/10/2021).
Pohon tumbang akibat angin kencang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Jember, salah satunya di Jalan Ahmad Yani Jember.
Berdasarkan data, lokasi pertama pohon tumbang akibat angin kencang terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari yang menutup sebagian akses jalan raya setempat.
"Kemudian lokasi kedua di Jalan Ahmad Yani terdapat sebuah pohon trembesi berdiameter 80 cm tumbang menimpa mobil hingga mengalami rusak sedang," katanya.
Lokasi ketiga, kata dia, berada di Jalan Sumatera, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, selanjutnya lokasi keempat di depan ruang terbuka hijau di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.
Pohon tumbang juga terjadi di depan SMA Negeri 5 Jember yang berada di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang. Lokasi keenam di Jalan Mohammad Yamin di depan Perumahan Taman Anggrek yang berada di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates.
Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari; Desa Pontang di Kecamatan Ambulu, Desa Garahan di Kecamatan Silo, dan lokasi terakhir di Kelurahan/Kecamatan Patrang.
"Petugas gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa sebuah mobil di Jalan Ahmad Yani dan beberapa lokasi lainnya, sehingga akses jalan kembali normal," katanya.
Heru mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana angin kencang yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Jember tersebut, namun pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati.
"Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai angin kencang pada perubahan musim kemarau ke musim hujan, sehingga menghindari pepohonan yang cukup tinggi dan tempat-tempat yang mudah ambruk akibat angin kencang," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto