Sejarah Gua Anggas Wesi yang Ditempati Darmaji Puluhan Tahun, Diyakini Miliki Sisi Gaib
JOMBANG, iNews.id - Di balik lebatnya hutan lereng Gunung Anjasmoro, Kabupaten Jombang, tersembunyi gua yang diyakini memiliki sisi gaib dan nilai spiritual tinggi. Gua Anggas Wesi dipercaya memiliki keterkaitan dengan sejarah Majapahit dan tembusan ke gua-gua lain.
Gua Anggas Wesi belakangan heboh setelah viral video yang mengisahkan seorang pria paru baya menghuni tempat tersebut lebih dari dua dekade. Tim iNews kemudian menelusuri kebenaran kabar tersebut dengan mendatangi langsung lokasi di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam.
Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam menyusuri hutan, tim menemukan Darmaji, pria asal Boyolali, Jawa Tengah, yang telah menetap di dalam gua tersebut.
Meski ramah, Darmaji enggan mengungkap alasan di balik keputusannya hidup menyendiri. Dia menolak diwawancarai lebih lanjut, namun sempat menceritakan aktivitas hariannya yang sederhana, seperti memasak dan sesekali keluar membeli bahan makanan dengan uang pemberian para pengunjung gua yang datang untuk melakukan ritual.
Gua Anggas Wesi dikenal sebagai tempat yang sakral. Di hari-hari tertentu, gua ini ramai dikunjungi peziarah. Di salah satu ruangannya terdapat dua arca yang disebut-sebut merupakan pemberian dari pengunjung asal Bali, menambah aura mistis tempat tersebut.
Kepala Dusun Sidolegi, Ahmad Soleh mengonfirmasi keberadaan Darmaji dan mengungkap sisi gaib gua tersebut. "Setahu saya itu Gua Anggas Wesi yang sejarahnya dari Majapahit juga ada dan itu selingkup dengan sejarah yang gaib, ada tembusan ke gua-gua yang lain," kata Ahmad Soleh, Rabu (12/11/2025).
Dia juga menjelaskan bahwa warga bersama Perhutani telah membangun gubuk di depan gua untuk menjaga kesuciannya. Namun, Darmaji tetap memilih tinggal di dalam gua.
"Orangnya masih sulit untuk kita berikan tempat di luar itu. Dari masyarakat tidak terganggu tapi dari pengunjung ada yang terganggu karena tidak nyaman," katanya.
Gua Anggaswesi tetap menjadi simbol spiritual dan misteri yang hidup di tengah modernitas. Keberadaan Darmaji dan aura gaib gua ini terus menarik perhatian, menjadi pengingat bahwa di balik kemajuan zaman, masih ada ruang bagi kepercayaan dan laku spiritual yang tak terjamah logika.
Editor: Kurnia Illahi